Page 34 - e-Modul Sejarah SMK MST-2
P. 34
• Pelaksanaan politik bebas-aktif dan peninjauan Kabinet Ali Sastroamidjojo II pada Tahun
kembali persetujuan KMB. 1956 sampai 1957
• Penyelesaian konflik politik
Kabinet ini dianggap berhasil karena sukses Pada tahun 1956, Presiden Soekarno menunjuk
menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika pada partai pemenang pemilu yaitu PNI untuk
tahun 1955. Selain itu, pada masa kabinet ini juga mengajukan calonnya kepada Presiden. Saat itu
dilakukan persiapan untuk Pemilihan Umum. diajukan 2 nama yaitu Wilopo dan Ali
Namun, kabinet ini juga mendapatkan tantangan Sastroamidjojo. Namun, Ali Sastroamidjojo yang
yaitu karena memburuknya perekonomian dan terpilih. Kabinet ini memiliki beberapa program
meningkatnya kasus korupsi. Selain itu, pada jangka panjang yang disebut Rencana Lima Tahun.
masa ini juga timbul kemelut dalam tubuh TNI- Program-program tersebut yaitu :
AD. Sehingga kabinet ini mengembalikan
mandatnya pada tanggal 24 Juli 1955. • Perjuangan memasukkan Irian Barat ke dalam
wilayah RI
Kabinet Burhanuddin Harahap pada • Pembentukan daerah-daerah otonom
Tahun 1955 sampai 1956 • Pemilihan anggota-anggota DPRD
• Mewujudkan perubahan ekonomi kolonial
Kabinet ini memiliki beberapa program di menjadi ekonomi nasional berdasarkan
antaranya: kepentingan rakyat.
• Melaksanakan pemilihan umum • Memperbaiki keuangan negara
• Mengembalikan wibawa pemerintah
• Perjuangan pengembalian Irian Barat Kabinet ini mendapatkan dukungan penuh dari
• Politik Kerjasama Asia-Afrika berdasarkan Presiden. Namun, masalah datang akibat
politik luar negeri bebas aktif timbulnya semangat anti Tionghoa di masyarakat
Kabinet ini menunjukkan keberhasilan yaitu dan terjadinya konflik PRRI Permesta. Akibatnya
dengan terselenggaranya penyelenggaraan pemilu Kabinet ini menyerahkan mandatnya pada tanggal
pertama yang demokratis pada 29 September 14 Maret 1957.
1955 (memilih anggota DPR) dan 15 Desember
1955 (memilih konstituante). Pada pemilu Kabinet Djuanda pada Tahun 1957 sampai
tersebut 4 partai politik besar yang memperoleh 1959
suara terbanyak, yaitu PNI, NU, Masyumi, dan Kabinet ini merupakan zaken kabinet yaitu
PKI. kabinet yang terdiri dari para pakar yang ahli
Kendala yang dialami oleh kabinet ini adalah dalam bidangnya. Adapun program dalam kabinet
banyaknya mutasi yang dilakukan oleh beberapa ini disebut Panca Karya sehingga sering juga
Kementerian sehingga menimbulkan disebut sebagai Kabinet Karya, programnya yaitu
ketidaktenangan. Hal ini memicu munculnya
desakan agar Burhanuddin Harahap • Membentuk Dewan Nasional
mengembalikan mandatnya pada tanggal 3 Maret • Normalisasi keadaan Republik Indonesia
1956.
• Melancarkan pelaksanaan Pembatalan KMB
• Perjuangan pengembalian Irian Jaya
• Mempercepat proses Pembangunan
Co e-Modul SMK kls X 34
Sejarah Indonesia Bab-1 Semester 2