Page 16 - Renungan El-Bethel November
P. 16
L
E F
B
N
A
A
K
N
H
I
T
S
U
I
UNSINKABLE FAITH
Matius 14:29
“Kata Yesus: “Datanglah!” Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus.”
Matius 14:22-33
i
k
eringkali cara pandang kita terhadap suatu hal membuat kita memiliki pola pikir terhadap hal
i
n
l
er
g
a
tersebut. Murid-murid melihat sosok Tuhan Yesus di tengah laut dengan gelombang dan angin
S Ssakal pada jam tiga dini hari. Ketika itu, mereka mengira Tuhan Yesus adalah hantu. Itu membuat
mereka berteriak-teriak ketakutan.
Seperti itulah seringkali kita melihat Tuhan Yesus di tengah masalah yang datang di dalam hidup
kita. Kita bukan fokus kepada Tuhan Yesus yang ada dan terus menemani kita. Tetapi kita fokus kepada
badai gelombang yang ada. Dan seringkali kita melihat dan menilai Tuhan dengan salah.
Setelah Petrus mengerti bahwa ternyata Tuhan Yesus yang ada di tengah gelombang, Petrus
memberanikan diri untuk mendekati Yesus dengan berjalan diatas air. Satu langkah kaki Petrus sangat
penting untuk dia mengalami mujizat berjalan di atas air.
Seringkali kita hanya sebatas mengerti bahwa Tuhan Yesus yang ada di depan kita. Dia memanggil
kita untuk mengerjakan sesuatu untuk kerajaanNya dan untuk bangsa ini. Akan tetapi seringkali memberi
satu langkah kaki untuk keluar dari perahu dan berjalan di atas air merupakan hal yang sangat berat bagi
kita. Dalam hal ini kita perlu mencontoh keberanian Petrus untuk mengejar Yesus berapapun harganya.
Iman yang seperti Petruslah yang perlu dimiliki anak-anak Tuhan di Indonesia.
Ternyata tidak cukup di melangkah saja. Iman itu harus dikerjakan sampai selesai. Karena iman tanpa
perbuatan hakekatnya mati.
Ada satu momen di mana saat Petrus merasakan angin di tubuhnya dia merasa mulai bimbang
dan takut. Dan Petrus mulai tenggelam karena ia memiliki keraguan hati saat itu. Untuk itu, kita perlu
belajar bahwa memiliki iman itu harus iman yang tak dapat tenggelam. Iman yang terus percaya kepada
Tuhan sekalipun jalan yang dilewati gelap. Jangan seperti Petrus yang melihat dan merasakan angin dan
gelombang di tubuhnya dia ketakutan.
Saat melihat kenyataan/kondisi kehidupan, kita seharusnya fokus memandang kepada Yesusnya.
Bukan terhadap masalahnya. Karena saat kita fokus melihat Yesus, iman kita menjadi iman yang tak
tertenggelamkan.
PERENUNGAN
1. Apakah hidup kita masih sering meilhat kondisi sekitar atau keadaan kita daripada melihat Tuhan Yesus?
2. Apakah kita masih susah untuk melangkah mengerjakan apa yang Tuhan mau dalam hidup kita? Apa
penyebabnya?
3. Apakah kita sering meninggalkan tugas yang seharusnya kita selesaikan tapi kita tunda?
DOA
“Tuhan, kami mengucap syukur untuk panggilan yang Tuhan sudah berikan dalam hidup kami. MINGGU
Ajari kami untuk meresponnya dengan iman yang tidak tertenggelamkan. Ajari kami untuk terus selalu
memandang pada pribadi-Mu dan bukan kondisi ataupun masalah kami. Terimakasih Tuhan Yesus.
Haleluya. Amin.”
MINGGU
(Odit) 14 NOVEMBER 2021