Page 20 - Renungan El-Bethel November
P. 20
SIAPKAH KITA DIUSIK?
S I A P K A H K I T A D I U S I K ?
Markus 1:32-33
“Menjelang malam, sesudah matahari terbenam, dibawalah kepada Yesus semua orang yang menderita sakit dan
yang kerasukan setan. Maka berkerumunlah seluruh penduduk kota itu di depan pintu.”
Markus 1:29-34
ti r ah a t .
tirahat. Ya, istirahat adalah pikiran yang terlintas dalam pikiran saya pada hari Minggu malam.
Setelah melayani dalam ibadah Firehouse Manokwari, rencana saya adalah untuk mempersiapkan
IS ISdiri untuk mengajar dan kemudian beristirahat. Namun yang terjadi adalah, sementara
mempersiapkan materi mengajar, ada seorang teman baru yang juga adalah tetangga saya mengatakan
ingin menginap di rumah saya. Dengan cepat, saya bisa menebak rencana untuk beristirahat awal tidak
akan terlaksanakan.
Sembari menunggu teman datang, saya terus menyiapkan materi untuk bahan mengajar dan
membereskan kamar. Kira-kira pukul sepuluh malam, teman saya tiba dan saya pun menyambutnya
di rumah dengan baik. Singkat cerita, dia mulai bercerita dan terus bercerita tentang kehidupannya.
Saya terus menyimaknya dan merenungkan sesuatu. Haruskah saya izin untuk istirahat dahulu? atau
meluangkan waktu untuk mendengarkannya lalu mendoakannya. Saya harus membuat pilihan dan
pada saat itulah saya teringat tentang kisah dalam Markus 1:29-34 tersebut.
Sebelum Yesus mengunjungi Ibu mertua Simon, Yesus baru saja pulang melayani dari rumah
ibadat. Harus digaris bawahi bahwa keadaan Yesus pada saat itu adalah dalam rupa manusia. Secara fisik,
tentu ada rasa lelah. Tetapi Yesus memutuskan untuk datang membawa kesembuhan bagi Ibu mertua
Simon. Tidak selesai sampai di situ, berita itu tersebar sangat cepat di seluruh Kota itu dan pada malam
hari Alkitab mencatat bahwa seluruh penduduk kota berkerumun di depan pintu rumah itu. Saudara
bisa membayangkan bagaimana jika seluruh penduduk kota berkerumun di depan pintu rumah karena
butuh untuk dilayani.
Dalam perenungan ini, Tuhan mengajar saya untuk sungguh-sungguh mempersiapkan diri
menerima tuaian. Ketika jiwa-jiwa itu haus dan lapar, mereka bisa datang kapan saja. Mereka bisa datang
atau menghubungi kita ketika sedang bekerja ataupun saat hendak beristirahat.
PERENUNGAN
Hari-hari ini kita terus berdoa minta jiwa-jiwa untuk dimenangkan. Saya percaya Tuhan mendengarkan
dan berkenan akan doa-doa itu. Sekarang, jika jawaban doa itu Tuhan jawab, dan ternyata jawaban doa
itu akan mengusik zona nyaman kita, siapkah kita diusik?
DOA
“Tuhan, kiranya lewat perenungan ini hatiku semakin rela untuk dibentuk untuk semakin mengerti
hati Yesus. Aku percaya hanya oleh anugerah dan kekuatan-Mu aku akan dimampukan mengerjakan
mau-Mu. Karuniakan ketajaman dan hati yang penuh belas kasihan untuk mengasihi jiwa-jiwa seperti
Yesus mengasihi mereka. Di dalam Nama Yesus, aku berdoa Amin.”
(Mona) KAMIS
18 NOVEMBER 2021
KAMIS