Page 12 - 185040077 Dwi Andini Nurfadillah Biologi B
P. 12

Walaupun  paragraf  sebelumnya  merupakan  rangkuman  yang  cukup  bagus  tentang
               kekebalan yang diperoleh, paragraf tersebut menimbulkan banyak pertanyaan: bagaimana

               jutaan reseptor yang berbeda dibuat? Bagaimana infeksi mengaktivasi limfosit yang tepat untuk
               memerangi infeksi itu? Bagaimana sistem kekebalan membedakan dirinya dari bukan dirinya?

               Jawaban  dari  pertanyaan-pertanyaan  ini  dan  yang  lain  akan  menjadi  jelas  saat  kita

               mengeksplorasi  kekebalan  yang  diperoleh  secara  lebih  detail,  dimulai  dengan  proses
               pengenalan.

                   Molekul asing apa pun yang dikenali secara spesifik oleh limfosit dan memicu respons dari
               limfosit disebut antigen.  Sebagian besar antigen merupakan molekul-molekul besar, baik

               protein atau polisakarida. Beberapa antigen, misalnya toksin yang disekresikan oleh bakteri,
               dilepaskan ke dalam cairan ekstraselular. Banyak antigen yang lain menonjol dari permukaan

               patogen atau sel-sel asing yang lain. Sel B dan sel T mengenali antigen menggunakan reseptor

               spesifik-antigen yang  tertanam  dalam membran-membran plasmanya (gambar  2.3). Satu
               limfosit  B  atau  T  memiliki  sekitar  100.000  reseptor  antigen  (antigen  receptor)  pada

               permukaannya. Sel-sel B terkadang memunculkan sel plasma yang menyekresikan bentuk
               reseptor  antigen  terlarut.  Protein  hasil  sekresi  ini  disebut  antibodi  (antibody),  atau

               imunoglobulin (immunoglobulin, Ig).













                                               Sumber: Biologi, Campbell (2008)

                                   Gambar 2.3 Reseptor-reseptor antigen pada limfosit
                   Reseptor antigen dan antibodi mengenali hanya sebagian kecil antigen yang dapat diakses

               dan disebut epitop (epitope), atau determinan antigenik (antigenic determinant). Satu antigen
               biasanya memiliki beberapa epitop yang berbeda, masing-masing mampu menginduksi respons

               dari limfosit yang mengenali epitop itu (gambar 2.4).
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17