Page 303 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 303
kemakmuran kota itu. Akan tetapi, seperti biasa terjadi
dimanapun juga di penjuru dunia dan di jaman apa pun, di kota Leng-sia-bun
muncul juga manusia-manusia yang mempergunakan kesempatan untuk mencari
keuntungan dan menumpuk harta benda dengan cara yang tidak layak, tidak halal,
bahkan tidak mempedulikan lagi nilai-nilai kemanusiaan.Telah bertahun-
tahun, di kota itu merajalela komplotan yang.dipimpin oleh seorang hartawan
bernama Ciu Bo jin dan terkenal dengan sebutan Ciu- wangwe (Hartawan
Ciu). Sebenarnya, tanpa diketahui oleh siapa pun di kota itu, Ciu-wangwe adalah
bekas seorang perampok tunggal yang memiliki kepandaian tinggi. Setelah
rambutnya mulai putih dan dia berhasil mengumpulkan kekayaan, tinggallah dia
di kota Leng-sia-bun menjadi seorang pedagang. Mula-mula dia mendirikan
sebuah rumah makan. Setelah rumah makannya maju, dia membuka rumah judi
dan rumah penginapan. Tentu saja dia mengumpulkan bekas teman-temannya
dari kalangan hitam untuk bekerja kepadanya dan merangkap menjadi tukang
pukul, akan tetapi Ciu-wangwe melarang keras kepada anak buahnya untuk
memperlihatkan sikap kasar dan sewenang-wenang karena dia maklum bahwa itu
bukan merupakan cara untuk mengumpulkan kekayaan di sebuah kota. Dengan
licin sekali, Ciu-wangwe mempengaruhi para pembesar kota itu dengan jalan
seringkali mengirimkan hadiah kepada mereka. Bahkan bukan uang saja yang
dijadikan umpan untuk memancing ikan besar dan menjinakan haimau, akan
tetapi dia juga mempergunakan wanita-wanita muda! Terkenallah hotel dan
rumah judi yang didirikan Ciu-wangwe karena kedua tempat ini juga merupakan
tempat berpelesir di mana disediakan perempuan muda sebagai pelacur-pelacur
kelas tinggi! Bahkan restorannya juga amat laris karena disitu bercokol pula
beberapa orang pelacur cantik yang melayani para tamu makan minum dan
memberi kesempatan kepada para tamu sambil makan minum untuk colek sana
sini!
302