Page 304 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 304

Biarpun  banyak  penduduk  Leng-sia-bun  yang  menjadi  korban  judi,  banyak

               rumah tangga berantakan, namun tidak ada orang yang mampu menyalahkan Ciu-

               wangwe karena rumah judi, hotel dan restoran yang dibukanya adalah sah dan

               mendapat restu serta perlindungan dari para pembesar setempat. Bahkan secara

               terang-terangan,  hampir  semua  pembesar  di  kota  itu  menjadi  langganan  Ciu-

               wangwe. Mereka yang gemar berjudi menjadi langganan pokoan ( tempat judi)

               di mana mereka dapat berjudi apa saja sepuasnya dan tentu saja dalam melayani

               para pembesar berjudi, orang-orang kepercayaan Ciu-wangwe tidak berani main

               curang,     tidak     seperti    jika    melayani      umum       di    situ   dilakukan

               kecurangankecurangan yang menjamin kemenangan bagi si bandar judi. Bagi

               para pembesar yang senang pelesir dengan wanita, mereka mendatangi likoan

               (hotel) di mana tersedia kamar yang mewah berikut pelacurnya yang tinggal pilih

               dan mereka memperoleh pelayanan istimewa! Bagi yang mengutamakan lidah

               dan mulut, tersedia restoran yang menyediakan atau mengirim arak wangi dan

               masakan lezat! Kesewenangwenangan Ciu-wangwe tidaklah tampak atau terasa

               secara  langsung  oleh  penduduk.  Hanya  apabila  ada  orang  berani  mendirikan

               tempat judi, restoran atau hotel baru yang menyaingi perusahannya, maka diam-

               diam  tukang  pukulnya  akan  bertindak  dan  memaksa  si  pemilik  perusahan  itu

               untuk menutup pintu dan menurunkan papan nama perusahan! Boleh orang lain

               membuka  akan  tetapi  harus  kecil-kecilan  dan  mengirim  "pajak"  sebagai


               penghormatan kepada Ciu-wangwe!

               Akan tetapi, beberapa bulan belakangan ini terjadilah kegemparan-kegemparan

               di daerah kota


               Leng-sia-bun. Kegemparan yang terasa oleh kaum pria yang doyan pelesir di

               restoran  dan  hotel  milik  Ciuwangwe.Hanya  bedanya,  kalau  kegemparan  para

               penduduk  dusun  disertai  tangis,  adalah  kegemparan  di  hotel-hotel  itu  diiringi

               suara  ketawa  gembira  sungguhpun  di  malam  hari  juga  mengakibatkan  tangis

               mnyedihkan. Apakah yang terjadi di kedua tempat itu? Di kota Leng-sia-bun, di




                                                           303
   299   300   301   302   303   304   305   306   307   308   309