Page 309 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 309
Swat Hong yang sedang minum hampir tersedak karena geli hatinya mendengar
temannya yang gembul itu dimaki seperti babi. Akan tetapi Kwee Lun agaknya
tidak mempedulikan sesuatu dan tidak melakukan penyelidikan seperti Swat
Hong, tidak mendengar makian itu dan mengelus-elus perutnya yang kenyang.
Dia kelihatan puas sekali telah dapat makan minum secukupnya di dalam restoran
itu. Pada saat itu dua orang tukang pukul tadi sudah menghampiri mereka. Yang
kurus pucat sudah menjura sambil berkata, "kami mewakili Ciu-wangwe pemilik
restoran ini menghaturkan selamat datang kepada Jiwi."
Sebelum Kwee Lun yang terheran-heran menjawab, Si Gendut pendek sudah
menyambung sambil menyeringai dalam usahanya untuk tersenyum ramah.
"Tentu Jiwi datang dari jauh dan lelah. Majikan kami juga memiliki hotel yang
paling besar, paling bersih dan paling baik di kota ini, letaknya di sebelah kiri
rumah makan ini. Jiwi akan dapat mengaso dengan enak di hotel kami dan kalau
Loya kami mendengar bahwa Jiwi adalah tamu dari jauh, tentu biayanya akan
diberi potongan separuhnya." Kwee Lun sudah mengerutkan alisnya, mukanya
merah dan dia seakan-akan memperoleh kesempatan mulai beraksi. "kalian
berani mengganggu kami yang sedang makan?" Mendadak kakinya tertendang
ujung kaki Swat hong dan ketika dia memandang, dia melihat isyarat dalam sinar
mata gadis itu, maka dia hanya mengerutkan alis dan tidak melanjutkan kata-
katanya. Swat Hong sendiri segera berkata kepada dua orang itu dengan suara
ramah dan sikap manis, "Kalian sungguh ramah, tentu majikan kalian adalah
seorang yang mengenal pribudi. Baik, kami memang hendak bermalam barang
dua hari di kota ini. Akan tetapi melihat keramahan kalian, aku ingin bertemu
dengan majikan kalian untuk menghaturkan terima kasih."
Dua orang itu saling pandang. "Marilah kami antarkan Nona dan Tuan agar
memperoleh kamar yang paling baik di hotel, kemudian kami akan melapor
kepada majikan kami...."
"Tidak usah repot-repot!" Swat Hong berkata cepat.
308