Page 312 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 312
sedangkan dari kedua mata tukang pukul kurus pucat itu keluar dua titik air mata.
Maka dia cepat menghampiri dan melihat dari dekat. "mau apa kau? pergi!" Kwee
Lun membentak dan pelayan itu kaget sekali, lalu lari pergi masuk ke dalam
untuk melaporkan keanehan itu kepada kepala tukang pukul yang lain. Kwee Lun
bukanlah seorang yang bodoh. Dan maklum bahwa pelayan itu telah melihat
keadaan dan tentu akan melapor ke dalam. Maka dia memandang ke sekeliling
dan mencari akal. Ketika dia melihat segulung tambang yang besar dan kuat,
timbullah akalnya. Dia bangkit berdiri, melangkah lebar ke dekat meja pengurus,
menyambar gulungan tambang itu dan berkata dengan suara lantang yang
ditujukan kepada para tamu yang duduk di ruangan restoran itu, "Semua orang
yang berada di dalam restoran ini harap lekas pergi! Restoran ini akan ambruk!"
Kemudian sekali melompat tubuhnya telah berada di luar restoran. Di ikatkan
ujung tambang ke pilar di
depan, pilar yang ikut menyangga atap, kemudian dia
membawa ujung tambang yang lain ke jalan depan restoran. Dengan memegang
ujung tambang, mulailah
pemuda raksasa ini menarik tambang, melalui atas
pundak kanannya yang menonjolkan otot besar yang amat
kuatnya. Tambang besar itu menegang,
kemudian terdengar suara berkerotok. Orang-orang sudah mulai lari keluar
rumah makan itu dan mereka
ada yang ketawa-tawa geli menyaksikan pemuda itu
menarik tambang. Tentu pemuda itu sudah mabok,
pikir mereka. Mana mungkin merobohkan bangunan yang
besar itu dengan cara demikian? Menarik
tambang yang diikatkan pada pilar yang demikian besar
311