Page 315 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 315

senjata itu, agaknya sekarang semua tukang pukul sudah roboh kehilangan nyawa

               mereka! Dan dia tahu


               bahwa biang keladi semua kejahatan adalah orang

               She Ciu, adapun para tukang pukul ini hanya orang-orang yang mencari nafkah

               mengandalkan ilmu silat mereka! Biarpun cara mencari nafkah dengan menjadi


               tukang pukul adalah perbuatan sesat yang

                menimbulkan          kekejaman,  namun            andaikata     tidak  ada


               Hartawan Ciu yang menjadi sumber maksiat, agaknya mereka tidak akan berani

               mengacaukan sebuah kota besar


               seperti  Leng-sia-bun.  Diam-diam  dia.membenarkan  tindakan  Swat  Hong  dan

               teringat dia akan nasehat suhunya bahwa di dalam perantauannya, dia tidak boleh

               sembarangan membunuh orang!

               Sementara itu, di dalam hotel juga terjadi keributan hebat. Dengan dua batang

               pedang tergantung di punggung dan kipas gagang perak di tangan, Swat Hong

               memasuki hotel besar di sebelah kiri restoran. Gedung yang lebih megah dan

               besar  daripada  restoran  itu.  Dengan  sikap  tenang  dia  berjalan  menaiki  anak

               tangga di depan hotel.


               Beberapa orang pelayan segera menyambutnya dengan wajah berseri. Biarpun

               dara ini membawa pedang di punggung namun kecantikannya yang luar biasa

               menyenangkan hati para pelayan. "Apakah Nona mencari kamar,?" tanya seorang

               pelayan dengan senyum manis. "Bukan mencari kamar, akan tetapi aku mencari

               Ciu-wangwe," jawab Swat Hong tanpa memperdulikan senyum itu.


               Wajah  para  pelayan  itu  berubah  dan  pandang  mata  mereka  membayangkan

               kecurigaan,  "Tidak  semudah  itu  mencari  Loya,  Nona,.  Pula,  kami  tidak  tahu

               dimana  adanya  Ciu-wangwe  sekarang  ini...."  kata  seorang  di  antara  mereka

               dengan suara hati-hati.






                                                           314
   310   311   312   313   314   315   316   317   318   319   320