Page 319 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 319
jahat! Makin pengecut dan makin rendah watak orang itu makin celakalah kalau
dia memperoleh kedudukan tinggi, karena kerendahan akalnya akan membuat dia
makin jahat, mempergunakan kekuasaannya yang kebetulan melindunginya.
"Am... ampun...!" Gi-taijin dengan sukar sekali mengeluarkan suara. Mendengar
betapa lehernya akan disembelih, apalagi disembelih berlahan-lahan dan sedikit
demi sedikit, membayangkan betapa lehernya akan terasa perih dan nyeri,
berlepotan darah, betapa dia akan mati dan meninggalkan semua kemewahan dan
kesenangan hidupnya, hampir dia pingsan!
"Suruh mereka mundur...!" Kembali Swat Hong membentak dan tangan kirinya
mencengkeram tengkuk. "Ouwwhhh...!" Pembesar itu menjerit, mengira
tengkuknya disembelih, padahal hanyalah jari-jari saja yang mencengkeramnya.
"Heii, mundur kalian! Tolol semua!
Mundur kataku, dan jangan membantah... Li... Lihiap...!"
Para pengawal menjadi bingung dan dengan muka pucat dan mata terbelalak
lebar mereka mundur sambil memandang penuh kesiapsiagaan. Pada saat itu,
seorang tukang pukul telah berhasil membebaskan totokan Ciu-wangwe dan kini
hartawan itu dengan marahnya berteriak kepada tukang pukulnya, "Cepat serbu
iblis betina itu....!".Swat Hong kembali mencengkeram tengkuk Gu-taijin. "Suruh
jahanam Ciu itu
menyerah!" "Ouughh... Ciu-wangwe... jangan...! jangan melawan....!"
Ciu-wangwe yang melihat betapa kepala daerah itu telah ditangkap, sejenak
menjadi bingung sekali. Akan tetapi tentu saja dia tidak sudi menyerah dan pada
saat itu terdengar suara hiruk pikuk di sebelah luar hotel. Tahulah Swat Hong
bahwa Kwee Lun tentu telah turun tangan pula mulai bereaksi, maka dia berkata,
"Orang she Ciu! Kejahatanmu berakhir di hari ini juga!" Selagi Ciu-wangwe
kebingungan, tiba-tiba datang seorang tukang pukulnya dari luar dan berteriak-
teriak, "Celaka... Loya.... ada orang merobohkan restoran kita....!" Akan tetapi
orang ini terbelalak memandang ke dalam dengan muka pucat. Dia melihat kepala
318