Page 311 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 311
"Ha-ha, duduklah kalian, mari temani aku minum arak!" Kwee Lun yang dapat
melihat gerakan temannya itu cepat bangkit berdiri, kakinya bergerak dan kedua
lutut mereka telah terkena tendangan ujung sepatunya sehingga terlepas
sambungannya. Sambil tersenyum Kwee Lun sudah mendudukan mereka di atas
bangku di kanan kirinya!
Para tamu hanya melihat empat orang itu seperti beramah tamah, maka mereka
tidak tertarik lagi, hanya tertarik kepada Swat Hong yang memang sejak tadi telah
menjadi perhatian pandang mata para tamu pria yang berada di dalam restoran.
Mereka menahan napas melihat dara cantik jelita itu dengan langkah gontai
meninggalkan restoran, membawa dua batang pedang dan sebuah kipas, "Aku
pinjam dulu ini!" kata Swat Hong tadi kepada Kwee Lun yang hanya memandang
dengan terheran-heran melihat kedua senjatanya dibawa pergi oleh Swat Hong.
"Agar kau tidak kesalahan membunuh orang!" kata pula Swat Hong dan Kwee
Lun tersenyum. Kiranya gadis itu tidak ingin melihat dia membunuh orang, maka
sengaja membawa pergi kedua senjatanya. Di dalam hatinya dia mentertawakan
Swat Hong. Apakah tanpa kedua senjata itu kaki dan tanganku tidak mampu
membunuh orang? Pula, apakah dia seekor harimau yang haus darah? Biarlah,
pikirnya.
Gadis itu masih belum percaya kepadanya, dan dia akan memperlihatkan
kelihaianya tanpa bantuan senjata. Sambil tertawa-tawa kepada dua orang tukang
pukul yang duduk seperti boneka dan tak mampu bergerak itu, Kwee Lun
melanjutkan minum arak. Karena hawa mulai panas disebabkan oleh hawa arak,
pemuda perkasa ini melepaskan kancing bajunya sehingga tampak rambut halus
ditengah dadanya yang bidang dan kokoh kuat itu. Tiba-tiba seorang pelayan
menghampiri meja Kwee Lun. pelayan ini tadi melihat ketidak wajaran pada
kedua tukang pukul yang duduk berhadapan dengan pemuda itu. Mengapa
mereka tidak bergerak-gerak dan duduk dengan lemas, dan ketika dia bertemu
pandang, tukang pukul yang gendut pendek itu mengejapkan mata kepadanya
310