Page 299 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 299

Mana  ada  gadis  biasa  mampu  mengalahkan  Kwee Lun  dalam  beberapa  jurus

               saja? Aku malah bangga! Seorang penghuni Pulau Es menyebutku twako dan

               kusebut  Moi-moi!  Ha-ha-haha,  Suhu  tentu  akan  tercengang  saking  kagetnya

               kalau mendengar ini!"


               Melihat  pemuda  itu  petentang-  petenteng  mengangkat  dada  seperti  orang

               membanggakan diri sebagai seorang sahabat baik penghuni Pulau Es, Swat Hong

               menjadi geli hatinya. "Hong-moi, engkau tidak tahu betapa bangga dan besarnya

               hatiku. Aihh, sekali ini, baru saja meninggalkan Suhu untuk merantau seorang

               diri, aku telah bertemu dan dapat bersahabat denganmu. Betapa bangga hatiku!"

               Swat Hong terkejut. Baru teringat olehnya bahwa dia tadi belum melanjutkan

               syaratnya, maka cepat dia berkata, "Kalau begitu, berjanjilah bahwa engkau tidak

               akan menceritakan kepada siapapun juga tentang keadaan diriku, kecuali namaku

               saja. Berjanjilah Twako!"


               Kwee  Lun  memandang  kecewa.  "Tidak  menceritakan  kepada  siapapun  juga

               bahwa engkau adalah penghuni Pulau Es? waaahhh... ini..." Tentu saja hatinya

               kecewa karena hal yang amat dibanggakan itu tidak boleh diceritakan kepada

               orang lain. Mana bisa dia berbangga kalau begitu? "Kwee Lun."tiba-tiba Swat

               Hong  berkata  dengan  lantang.  "Hanya  ada  dua  pilihan  bagimu.  Berjanji

               memenuhi permintaanku dan selanjutnya menjadi sahabat baiku, atau kau tidak

               mau berjanji akan tetapi kuanggap sebagai seorang musuh!"


               "Wah-wah... aku berjanji! Aku berjanji! Bukan karena takut kepadamu, Hong-

               moi, aku bukan seorang penakut dan juga tidak takut mati, akan tetapi karena

               memang aku merasa suka sekali kepadamu. Aku tidak sudi menjadi musuh! Nah,

               aku berjanji, biarlah aku bersumpah bahwa aku tidak akan menceritakan kepada

               siapapun juga tentang asal-usulmu, kecuali... hemm, tentu saja kalau... kalau kau

               sudah mengijinkan aku. Siapa tahu..." Sambungnya penuh harap.









                                                           298
   294   295   296   297   298   299   300   301   302   303   304