Page 296 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 296
Sin Liong yang ketika itu dikenal sebagai Sin-tong (bocah ajaib), guru pemuda
itu, Lam Hai Seng-jin,
adalah seorang tosu yang selain ahli dalam Agama To, juga
pandai bernyanyi, dan lihai sekali ilmu
silatnya. Namun terkenal sebagai pertapa atau pemilik
Pulau Kura-kura di Lam-hai dan senjatanya yang berupa hudtim dan kipas
mengangkat tinggi namanya di dunia kang-ouw. Agaknya kepandaian itu
telah.diturunkan semua kepada murid tunggalnya ini, namun tentu saja karena
muridnya bukanlah seorang tosu, senjata hudtim diganti dengan pedang.
Pedang dan kipas adalah senjata yang ringan, kini dimainkan oleh kedua lengan
Kwee Lun yang mengandung tenaga gajah, tentu saja dapat dibayangkan betapa
cepatnya kedua senjata itu bergerak sampai tidak tampak lagi sebagai senjata
kipas dan pedang, melainkan tampak hanya gulungan sinar yang berkelebatan
dan saling belit dengan sinar pedang di tangan Swat Hong. "Cringgg...!" Tiba-
tiba pemuda itu berseru kaget dan pedangnya mencelat ke atas terlepas dari
tangannya. Swat Hong tersenyum. Dia tadi sudah menyaksikan bahwa ilmu
pedang pemuda itu cukup lihai, bahkan dalam hal kecepatan dan tenaga tidaklah
kalah banyak dibandingkan dengan kepandaiannya sendiri. Adanya dia dapat
membuat pemuda itu terlepas dalam waktu tiga puluh jurus, hanyalah karena
selain dasar ilmu silatnya lebih tinggi daripada pemuda itu, juga kenyataan bahwa
pemuda itu tidak mau menyerangnya dengan sungguh-sungguh dan mendasarkan
permainannya pada tingkat penguji dan berlatih saja. Kalau pemuda itu
merupakan lawan sungguh-sungguh, dia sendiri sangsi apakah akan dapat
merobohkannya dalam waktu seratus jurus.
"Wah, kau hebat sekali, Nona! Aku mengaku kalah!" Kwee
Lun menjura dan menyimpan kipasnya. Suaranya bersungguhsungguh, karena
memang pemuda ini walaupun tadi tidak mau menyerang sungguh-sungguh,
295