Page 293 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 293

membutuhkan  seorang  sahabat  yang  pandai  seperti  Nona  untuk  memberi

               petunjuk kepadaku. Untuk budi Nona ini, tentu aku akan berusaha menyenangkan

               hatimu." Swat Hong makin terheran. Dia tidak tahu apakah pemuda ini pintar

               atau  bodoh.  Sikapnya  terbuka  akan  tetapi  biarpun  kata-katanya  teratur,  ada

               bayangan ketololan.


               "Hemm, kau bisa apa sih? Bagaimana engkau bisa menyenangkan hatiku?" Dia

               menyelidik. "Aku? Wah, aku bodoh akan tetapi kalau ada orang-orang kurang

               ajar kepadamu, tanpa Nona turun tangan sendiri, aku sanggup menghajar mereka!

               Dia melonjorkan kedua lengannya  yang kekar berotot itu. "Dan jangan Nona

               sangsi lagi, biar ada lima puluh orang, aku masih sanggup menghadapi mereka,

               kalau perlu dibantu sengan senjataku kipas dan pedang. Kalau Nona senang sajak,

               aku banyak mengenal sajak kuno yang indah

               dan di waktu Nona kesepian, aku dapat menghibur Nona dengan nyanyian! Aku


               suka sekali bernyanyi."

               Hampir saja Swat Hong tertawa geli orang yang kekar seperti seekor singa buas

               ini  membaca  sajak,  bernyanyi  dan  senjatanya  kipas?  Benar-benar  seorang

               pemuda yang aneh, akan tetapi tentu saja dia belum mau percaya begitu saja.

               Sambil memandang tajam dia berkata, "Hemm, kau bicara tentang pedang dan

               kipas sebagai senjata, akan tetapi aku tidak melihat engkau membawa senjata

               apa-apa."  Ahh,  tunggu  dulu, Nona.  Aku  memang  sengaja  meninggalkanya  di

               perahu!" Setelah berkata demikian, Kwee Lun membalikan tubuhnya dan berlari

               cepat sekali ke perahunya dan ketika dia sudah kembali ke depan Swat Hong,

               benar saja dia telah membawa sebatang pedang yang sarungnya terukir indah dan

               sebuah kipas bergagang perak yang diselipkan di ikat pinggangnya!


               "Mengapa  baru  sekarang  kau  memperlihatkan  senjatasenjatamu?"."Aih,  kalau

               tadi aku membawa senjata, tentu akan menimbulkan dugaan yang bukan-bukan

               dan untuk berkenalan dengan seorang gadis, bagaimana aku berani

               membawa senjata? Tentu disangka perampok atau bajak!"



                                                           292
   288   289   290   291   292   293   294   295   296   297   298