Page 289 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 289

setelah berteriak - teriak memanggil dengan pengerahan


               khikang  tanpa  ada  jawabannya  dan  memutar.perahu  keluardari  daerah  penuh

               pulau kecil yang membingungkan itu.

               Biarlah, dia akan pergi saja melanjutkan perjalanan seorang diri mencari ibunya.

               Dia


               merasa  yakin  bahwa  suhengnya  itu  tentu  akan  dapat  menyelamatkan  diri.

               Suhengnya  memiliki  ilmu  kepandaian  yg  amat  tinggi.  Swat  Hong  tidak  tahu

               bahwa perahunya menuju ke selatan, bukan menuju ke daerah Pulau  Es lagi.

               Namun karena maksudnya untuk mencari ibunya, dara ini seolah olah berlayar

               tanpa  tujuan  dan  membiarkan  saja  kemana  perahu  yang  terdorong  angin  itu

               membawanya.

               Pada suatu hari , tampaklah olehnya garis hitam di sebelah kanan, masih jauh


               sekali, akan tetapi dengan girang dia dapat mengenal bahwa garis hitam yang

               amat panjang membujur dari kanan kiri itu adalah sebuah daratan yang agaknya

               tiada  bertepi.  Itulah  daratan  besar,  pikirnya  dengan  girang  dan  dia  segera

               membelokan perahunya menuju ke garis hitam itu.

               Ketika perahunya sudah tiba di dekat pantai yang sunyi, dia melihat ada sebuah

               perahu  lain  yang  meluncur  cepat  dari  sebelah  kirinya.  Perahu  kecil  dan  yang

               berada di perahu itu seorang laki-laki muda yang kelihatannya gagah dan tampan.


               Pemuda  itu  pun  memandang  kepadanya  sehingga  dua  pasang  mata  saling

               pandang  sejenak.  Akan  tetapi  Swat  Hong  membuang  muka  dan  tidak

               mempedulikan orang yang tidak dikenalnya itu, terus saja mendayung perahunya

               ke tepi.

               Begitu  perahunya  mendekati  daratan,  dia  lalu  meloncat  ke  daratan,  tidak


               menghiraukan  perahunya  lagi.  Memang  dia  tidak  berpikir  untuk  kembali  ke
               tempat itu dan berperahu lagi.








                                                           288
   284   285   286   287   288   289   290   291   292   293   294