Page 285 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 285
menjadi ketua dengan niat untuk mempertinggi tingkat Butong-pai!"
Delapan orang suheng itu masih penasaran dan mereka hendak menyerbu ke
depan, akan tetapi Kui Tek Tojin mengangkat tangan ke atas dan berkata,
"Mundurlah kalian. Dia benar, kita tidak boleh melawan pemegang tongkat
pusaka!" Kemudian dia berkata kepada Kwat Lin, "Baiklah, melihat tongkat
pusaka di tanganmu, kami tidak akan melawan. Akan tetapi, betapapun juga kami
tidak dapat menerima engkau menjadi ketua kami dan kami harap engkau tidak
memaksa anak murid Bu-tong-pai yang tidak mau tunduk kepadamu dan
meninggalkan tempat ini."
Kwat Lin tersenyum. Memang bukan kehendaknya untuk memusuhi anak murid
Bu-tong-pai. Dia tidak membenci Butong-pai, melainkan hendak mencarikan
kemuliaan bagi puteranya dengan perantaraan sebuah perkumpulan besar dan dia
akan mengusahakan agar Bu-tong-pai menjadi sebuah perkumpulan yang paling
kuat dan paling besar.
"Terserah kepadamu, Susiok." dia lalu memandang ke sekeliling, kepada para
anak murid Bu-tong-pai, "Haiii, semua anggauta dan murid Bu-tong-pai, dengar
lah baik-baik!
Betapapun juga aku adalah murid Bu-tong-pai sejak kecil, dan di dalam sepak
terjang Cap-sha Sin-hiap, kalian juga sudah tahu betapa aku dan para suheng telah
menjunjung tinggi nama Bu-tong-pai dan aku ingin menyebarkan ilmuku kepada
kalian semua agar kalian menjadi orang-orang yang lihai dan Bu-tong-pai
menjadi perkumpulan yang paling kuat di dunia ini. Terserah kepada kalian
apakah hendak besetia kepada nama Bu-tong-pai dan menjadi murid-muridku,
ataukah hendak bersetia kepada tosu Kui Tek Tojin dan delapan orang suhengku
ini yang hendak membelakangi Bu-tong-pai!"
Berisiklah keadaan di situ setelah Kwat Lin mengeluarkan kata-kata ini. Para
anak murid Bu-tong-pai saling bicara sendiri, saling berbantahan dan akhirnya
hanya ada dua puluh orang termasuk Kui Tek Tojin yang meninggalkan tempat
284