Page 284 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 284
ke belakang dan tentu saja tongkatnya dapat dirampas.Dia tadi sudah
mengerahkan sinkang melawan getaran melalui tongkat, dengan niat
merampasnya kembali, akan tetapi pukulan lawannya dari bawah yang ditangkis
dengan tangan kanan, ternyata luar biasa kuat dan panasnya, mengejutkannya
karena perubahan sinkang yang berlawanan itu tidak disangka-sangkanya, maka
untuk menyelamatkan diri, terpaksa dia meloncat ke belakang dan mengorbankan
tongkatnya. Kwat Lin sudah melompat kebelakang pula, memegang tongkat itu
dengan kedua tangan di atas kepala sambil tertawa dan berkata, "Hi-hik, tongkat
pusaka telah berada di tanganku, berarti akulah ketua Bu-tong-pai! "Kembalikan
tongkat!" Kui Tek Tojin berteriak marah dan kedua lengannya bergerak ketika
tubuhnya menerjang maju. Dengan amat cepatnya kedua ujung lengan bajunya
bergerak seperti kilat menyambar-nyambar dan dalam segebrakan itu, Kwat Lin
telah dihujani sembilan kali totokan yang amat berbahaya! Sukarlah
membebaskan diri dari ancaman totokan yang hebat ini dan andaikata Kwat lin
bukan seorang pewaris ilmu-ilmu dari Pulau Es, tidak mungkin dia dapat
menghindarkan diri lagi. Dia menggunakan ginkangnya berloncatan menghindar,
akan tetapi sebuah totokan yang meleset masih mengenai pergelangan tangannya,
membuat tongkat pusaka itu terlepas dari peganganya! Kwat Lin menjerit marah,
pedangnya sudah dicabutnya, yaitu pedang Ang-bwe-kiam dan tampak sinar
merah berkeredepan dan menyambar-nyambar dahsyat.
"Bret-brettttt...!!" Kui Tek Tojin berteriak kaget, meloncat mundur dan ternyata
bahwa ujung lengan bajunya telah terbabat buntung oleh pedang di tangan Kwat
Lin, dan sekarang wanita itu telah mengambil lagi tongkat pusaka yang tadi
terpaksa dilepaskan oleh tangannya yang tertotok. "Susiok! Dan kalian para
suheng semua! Kalau kalian mendesak, terpaksa aku akan mematahkan tongkat
pusaka ini kemudian membunuh kalian dan merampas Bu-tong-pai dengan
kekerasan!" Dia mengangkat tongkat itu tinggi-tinggi. "Aku hanya menuntut hak
seorang murid Bu-tong-pai yang memiliki tingkat tinggi dan memegang tongkat
wasiat itu, hak
283