Page 291 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 291

Pemuda  itu  tersenyum.  Senyumnya  lebar  memperlihatkan  deretan  gigi  yang

               kokoh kuat pula, senyum terbuka seorang yang berwatak jujur dan bersahaja.

               Akan tetapi sikapnya ketika mengangkat kedua tangan di depan dada sebagai

               penghormatan,  membuktikan  bahwa  dia  pernah"makan  sekolahan"  alias

               terpelajar, terbukti pula dari kata-katanya yang biarpun ringkas dan singkat akan

               tetapi  tetap  sopan.  "Maafkanlah,  Nona  meninggalkan  perahu  begitu  saja,  aku

               merasa sayang dan membantu meminggirkannya. Melihat


               gerakan        Nona  ketika meloncat,  jelas  bahwa              Nona

               berkepandaian tinggi. Aku ingin sekali belajar kenal."


               Swat  Hong  mengerutkan  alisnya.  Hatinya  sedang  tidak  senang,  karena  selain

               kegagalannya  mencari  ibu,  juga  perpisahanya  dengan  Sin  Liong  setidaknya

               mendatangkan rasa gelisah di hatinya. Kini ada pemuda yang amat lancang ingin

               "belajar kenal", sungguh menggemaskan.


               "Aku  tidak  membutuhkan  perahu  itu  lagi,  dan  aku  tidak  peduli  apakah  kau

               meminggirkannya  atau  hendak  memilikinya,  aku  tidak  minta  bantuanmu.

               Tentang belajar

               kenal biasanya hanya pedang, kepalan tangan


               dan tendangan kaki saja yang mau belajar kenal dengan

               orang  asing  lancang!".Sepasang  mata  lebar  itu  terbelalak  seolah-olah

               memandang sesuatu yang amat aneh, namun


               membayangkan kekaguman yang luar biasa. Dan memang, di luar dugaan Swat

               Hong sendiri, sikap dan kata-katanya tadi mendatangkan rasa kagum yang amat

               besar  di  dalam  hati  pemuda  ini.  Telah  menjadi  ciri  khas  pemuda  ini  yang

               mengagumi sikap orang yang terbuka, jujur, kasar dan tanpa pura-pura seperti

               sikap Swat Hong yang baru saja diperlihatkan.


               "Ha-ha-ha-ha!" Pemuda itu tertawa bergelak dan kedua matanya menjadi basah

               oleh air mata. Ini pun ciri khasnya.



                                                           290
   286   287   288   289   290   291   292   293   294   295   296