Page 367 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 367

adalah seorang pemuda yang masih hijau. Seorang pemuda remaja yang tentu

               saja tidak kuat menahan godaan dan rayuan seorang wanita yang sudah matang

               seperti The Kwat Lin pula, memang rasa kagum seoran muda terhadap lawan

               kelaminnya yang lebih tua dengan mudah menyeretnya ke dalam perangkap cinta

               nafsu. Di lain pihak, peristiwa itu bukanlah dapat diartikan bahwa The Kwat Lin

               adalah seorang wanita yang gila laki-laki atau gila berahi. Sama sekali tidak. Dia

               adalah seorang yang normal, dan hanya keadaanlah yang membuat dia menjadi

               seorang penyeleweng besar. Dia adalah seorang wanita yang belum tua benar,

               baru  tiga  puluh  tahun  usianya,  berwajah  cantik  dan  bertubuh  sehat.  Setelah

               menjadi janda dan hidupnya menyendiri, wajarlah kalau dia merindukan cinta

               asmara, merindukan kehangantan rasa sayang seorang pria. Adapun pria yang

               sudah dewasa dan yang dekat dengannya adalah Bu Swi Liang, maka tidak pula

               mengherankan apa bila dia teertarik dan jatuh hati kepada muridnya sendiri ini.

               Karena pemuda ini masih hijau dan tentu saja tidak berani mulai dengan langkah

               pertama, maka The Kwat Lin yang menggunakan perasaan


               kewanitaannya  untuk  membuka  pintu  dan  menggerakan  kaki  dalam  langkah

               pertama. Dialah yang memikat dan merayu sehingga akhirnya Swi Liang jatuh

               dan mabok. Sekali saja hubungan jinah dilakukan, maka membuat orang menjadi

               mencandu. Yang pertama kali segera disusul oleh yang ke dua, ke tiga, kemudia

               mereka menjadi ketagihan dan seolaholah tidak dapat lagi hidup tanpa kelanjutan

               hubungan gelap mereka!


               Tentu saja hal ini dapat terjadi karena keadaan hidup Kwat

               Lin. Andaikata dia masih seorang pendekar wanita seperti belasan tahun yang

               lalu, tentu perbuatan ini sampai mati pun tak kan dia lakukan. Akan tetapi kini

               keadaanya lain. Dia menjadi seorang wanita yang berhati keras oleh sakit hati,

               kemudian menjadi tak peduli oleh keadaannya sebagai seorang ketua paksaan

               dari  Bu-tong-pai,  seorang  yang  bercita-cita  untuk  mencarikan  kedudukan

               setingginya  bagi  puteranya.  Kedudukannya  memberi  dia  perasaan  lebih  dan




                                                           366
   362   363   364   365   366   367   368   369   370   371   372