Page 372 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 372
"Perempuan murtad! Jangan mengira dapat menyogok kami dengan omongan
manis!" Kakek itu membentak marah.
Kedua alis yang hitam kecil dan panjang itu bergerak-gerak dan biarpun mulut
yang berbibir itu masih tersenyum, namun kata-kata yang keluar mengandung
nada dingin, "Habis apa yang kalian akan lakukan?"
"Sing! Singggg!!" Ayah dan anak itu telah mencabut pedang dan kakek Coa
berkata, "Hanya ada dua pilihan bagi engkau dan kami. Pertama engkau pergi
meninggalkan Butong-pai dan kami akan berterima kasih kepadamu yang
mengembalikan Bu-tong-pai, kepada para pimpinan Bu-tongpai, atau kalau
engkau berkeras terpaksa kami ayah dan anak turun tangan menggunakan pedang
membela kehormatan
sahabat-sahabat dari Bu-tong-pai!"
"Hi-hik! Betapa gagahnya keluarga Coa! Apakah ilmu Pedang Hok-liong-
kiamsut sehebat sikap mereka, perlu ditonton dulu!" Tiba-tiba terdengar suara
yang lantang dan merdu ini. Semua orang menengok, juga The Kwat Lin yang
menjadi terkejut melihat ada orang datang tanpa diketahuinya. Hal itu saja
membuktikan bahwa wanita yang muncul ini memiliki ilmu kepandaian yang
hebat. Ayah dan anak itu mendengar nama ilmu pedang turunan mereka disebut-
sebut, juga menengok dengan kaget. Wanita itu pakaiannya mentereng dan
biarpun usianya sudah kurang lebih setengah abad, namun harus diakui bahwa
dia adalah seorang wanita cantik. Rambutnya hitam gemuk dan panjang,
dibiarkan terurai sampai kepinggulnya yang menonjol di balik celana yang ketat.
Tangan kanannya memanggul sebatang payung hitam dan wanita itu tahu-tahu
telah berdiri di situ dengan gaya lemah lembut. Dia seorang wanita yang masih
kelihatan cantik dengan tubuh padat akan tetapi ada sesuatu yang dingin
mengerikan keluar dari sikapnya, terutama sekali sepasang matanya yang amat
tajam itu karena mata itu terbelalak memandang hampir tak pernah berkejap!
371