Page 368 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 368
berkuasa, maka timbul sifat untuk bertindak sewenangwenang tanpa
mempedulikan orang lain lagi. Akan tetapi, selain hubungan gelap dengan
muridnya yang tersayang ini, Kwat Lin juga mulai dengan langkah-langkah ke
arah tercapainya cita-citanya. Dia mulai memperkuat Bu-tong-pai dengan
mengadakan hubungan dengan para pembesar di kota raja melalui anggauta-
anggauta barunya, yaitu para pembesar yang mempunyai cita-cita yang sama,
para pembesar calon pembrontak. Kedudukan Bu-tong-pai makin kuat setelah
terjadi peristiwa hebat pada beberapa hari yang lalu.
Pada beberapa hari yang lalu, pagi-pagi sekali, anak buah
Bu-tong-pai gempar dengan munculnya dua orang laki-laki di pintu gerbang Bu-
tong-pai. Tidak ada
seorang pun anak buah Bu-tong-pai yang berani
sembarangan turun tangan ketika mendengar dan mengenal bahwa dua orang ini
adalah tokoh-tokoh besar
dalam dunia persilatan. Ketika seorang diantara mereka,
yang usianya sudah enam puluh tahun lebih, kumis
dan jenggotnya sudah putih, mengatakan bahwa mereka
minta berjumpa dengan ketua Bu-tong-pai yang baru, para anak murid Bu-tong-
pai cepat memberi kabar
kepada The Kwat Lin yang pada saat itu masih enak-enak pulas dalam pelukan
muridnya, juga kekasihnya,
Bu-swi Liang! Terkejutlah dia ketika pintu kamarnya diketuk dan mendengar
suara seorang murid
bahwa di luar pintu gerbang terdapat dua orang.tamu, ayah dan anak she Coa dari
dusun Koan-teng di kaki Pegunungan
Bu-tong-san yang minta bertemu dengan ketua!
367