Page 373 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 373

Melihat  wanita  ini,  kakek  Coa  terkejut  bukan  main  dan  otomatis  dia  berseru

               keras. "Kiam-mo Cai-li....!!" Puteranya, Coa Khi terkejut. Tentu saja dia sudah

               pernah mendengar nama ini, nama seorang datuk kaum sesat yang amat terkenal

               sebagai seorang iblis betina yang selain kejam dan ganas, juga amat tinggi ilmu

               kepandaiannya. Kakek Coa merasa heran sekali mengapa iblis betina yang sudah

               bertahun-tahun  tak  pernah  muncul  di  dunia  kang-ouw  dan  kabarnya  hanya

               bertapa di tempat kediamannya, yaitu di Rawa Bangkai di kaki Penggunungan

               Lu-liang-san itu tahu-tahu kini muncul di situ. Dan biasanya, di mana pun iblis

               itu muncul, tentu akan terjadi malapetaka hebat!


               The Kwat Lin juga sudah mendengar nama itu, yaitu sepuluh tahun yang lalu

               ketika dia masih menjadi seorang di antara Cap-sha Sin-hiap. Ketika itu, nama

               Kiam-mo Cai-li (Wanita Cerdik Berpedang Payung) sudah amat terkenal. Akan

               tetapi dia belum pernah bertemu dengan iblis betina itu dan sekarang dia melirik

               ke  arah  wanita  itu  dengan  senyum  mengejek.  Dengan  kepandaiannya  seperti

               sekarang ini, dia tidak perlu takut menghadapi iblis yang manapun juga!


               "Kiam-mo  Cai-li,  apakah  kedatanganmu  tanpa  diundang  ini  pun  hendak
               menantang aku sebagai ketua Bu-tong-


               pai? Kalau memang demikian, jangan kepalang tanggung,


               majulah kau bersama kedua orang She Coa

               ini agar lebih cepat aku menghadapi kalian!".Ucapan yang


               keluar  dengan  tenangnya  dari  mulut  ketua  Bu-tong-pai  itu  mengejutkan  hati

               kedua orang ayah

                dan  anak  She  Coa  itu.          Berani         bukan main  wanita           ini


               menantang Kiam-mo Cai-li seperti itu! Menyuruh datuk kaum sesat itu untuk

               mengeroyok!


               Akan tetapi Kiam-mo Cai-li tertawa lebar sehingga tampaklah deretan giginya

               yang  putih  dan  rapi,  "Hi-hi-hik,  hebat  sekali  mulut  ketua  baru  Bu-tong-pai!



                                                           372
   368   369   370   371   372   373   374   375   376   377   378