Page 369 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 369

"Suruh  mereka  menanti  di  luar!  Aku  segera  datang!"  kata  Kwat  Lin  dengan

               marah. Tak lama kemudian, Kwat Lin yang ditemani oleh Swi Liang dan Swi

               Nio, juga ikut pula Han Bu Ong yang usianya hampir sebelas tahun, keluar dari

               pintu gerbang menemui dua orang itu. Senyum mengejek menghias bibir ketua

               Bu-tong-pai yang cantik itu. Semenjak dia merampas kedudukan ketua dengan

               paksa, sudah lima kali dia didatangi tokoh-tokoh kang-ouw yang agaknya datang

               karena permintaan para tosu Bu-tong-pai yang mengundurkan diri. Para tokoh ini

               merasa  penasaran  dan  membela  para  tokoh  Butong-pai.  Dengan  mudahnya

               semua tokoh yang datang berturut-turut itu dirobohkan oleh Kwat Lin, ada yang

               tewas seketika, ada yang terpaksa pergi membawa luka-luka berat! Dan kini, ayah

               dan anak yang datang itu merupakan tokohtokoh yang datang ke enam kalinya.

               Swi Liang dan Swi Nio yang menggandeng tangan Bu Ong segera minggir dan

               membiarkan subu mereka seorang diri menghadapi dua orang tamu itu.


               Dengan pakaian yang mewah dan indah, dandanan seperti puteri kerajaan, The

               Kwat  Lin  tampak  sebagai  seorang  wanita  bangsawan  agung  yang  memiliki

               wibawa. Dengan sikap angkuh dia melangkah maju menghadapi dua orang itu

               sambil  tersenyum.  Kedua  orang  itu  berpakaian  sederhana,  namun  dari  sikap

               mereka yang tenang jelas tampak kegagahan mereka sebagai pendekar-pendekar

               penentang kejahatan. Kakek itu biarpun sudah tua, masih kelihatan sehat dan

               kuat,  jenggot  dan  kumisnya  yang  putih  menambah  keangkeran  wajahnya.Di

               pinggangnya tergantung sebatang pedang dan dia memandang ketua Bu-tong-pai

               dengan sinar mata penuh selidik. Orang ke dua masih muda, paling banyak tiga

               puluh tahun usianya, bertubuh tegap dan berwajah tampan gagah. Ada kemiripan

               pada wajah kakek dan laiki-laki ini dan memang mereka itu adalah ayah dan anak

               yang terkenal sekali namanya sebagai pendekar-pendekar dari dusun Koan-teng

               yang menjadi sahabat-sahabat baik dari para tosu Bu-tongpai. Kakek Coa Hok

               memiliki ilmu pedang turunan keluarga Coa yang amat lihai dan ilmu pedang ini

               diturunkan pula kepada puteranya itu yang bernama Coa Khi. Ketika ayah dan

               anak ini mendengar akan malapetaka yang menimpa para pemimpin Bu-tong-pai,


                                                           368
   364   365   366   367   368   369   370   371   372   373   374