Page 485 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 485
Bu-tong-pai yang sah, bahkan telah merampas tongkat pusaka lambang
kekuasaan Ketua Bu-tong-pai. Iblis betina itu merampas Bu-tong-pai dan
mengangkat diri sendiri menjadi Ketua Bu-tong-pai....." "Ahhh....! Benar-benar
iblis dia!" Liu Bwee memaki.
"Dia becita-cita untuk merampas kerajaan, lalu mengirim murinya menyelundup
ke istana akan tetapi ketahuan dan muridnya itu dihukum mati. Karena kegagalan
ini, the Kwat Lin menjadi buruan pemerintah dan dia kini telah melarikan diri
dari Bu-tong-pai yang kini telah dikuasai pula oleh Suhu kami. Karena perbuatan
The Kwat Lin itulah, hampir saja Butong-pai dibasmi oleh pemerintah dan untuk
membuktikan kesetiaan kami terhadap pemerintah, kini Bu-tong-pai membantu
pemerintah menghadapi pemberontak An Lu
Shan."
Ouw Sian Kok mengangguk-angguk. "Hemmm, kiranya itulah yang
menyebabkan kalian bentrok dengan pasukan An Lu Shan hari ini." "Di manakah
adanya The Kwat Lin sekarang?" Liu Bwee bertanya. Ingin dia bertemu dengan
The Kwat Lin, membalas kejahatan madunya itu dan merampas kembali pusaka
Pulau Es seperti dipesan oleh suaminya dengan huruf ukiran di dinding istana
Pulau Es itu. Apalagi dengan bantuan Ouw Sian Kok, dia yakin akan dapat
membalas dendam kepada madunya yang jahat itu. "Kami rasa dia bersembunyi
di Rawa Bangkai dan kalau saja kami sudah selesai dengan tugas kami di Telaga
Utara, tentu dengan senang hati kami menemani Jiwi menyerbu ke sana." "Rawa
Bangkai? Di mankah itu? Tempat apakah itu" Liu Bwee mendesak penuh
semangat karena dia merasa girang bisa memperoleh keterangan di mana adanya
musuh besarnya itu. "Rawa Bangkai adalah sebuah temapat yang amat berbahaya
dan tidak ada orang berani mengunjunginya karena banyak sudah binatang dan
manusia tewas secara mengerikan ketika berada di dekat tempat itu. Konon
kabarnya dahulu banyak terdapat bangkai binatang dan mayat manusia di rawa
itu sehingga diberi nama Rawa Bangkai. Majikan tempat itu adalah seorang di
484