Page 495 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 495
berhadapan dengan musuh?" "Taihiap tidak tahu, memang benar dugaan Taihiap
tadi bahwa kita terperosok ke dalam perangkap. Penyelidikan kita yang sudah-
sudah pun agaknya sudah diketahui oleh orang-orang An Lu Shan. Ternyata
secara diamdiam An Lu Shan berada di sini, lengkap dengan semua pembantunya
dan hal ini amatlah berbahaya."
"Berbahaya atau tidak, kita sudah menghadapinya dan perlu apa bingung?
Kebingungan hanya akan membuat kita tidak tenang dan lemah. Hadapilah apa
saja yang kita temui,
berbahaya maupun tidak. Apa gunanya hidup sebagai pendekar kalau matinya
seperti pengecut?"
Mendengar ucapan Ouw Sian Kok ini, bangkitlah semangat kepahlawanan
delapan belas orang murid Bu-tong-pai itu. "Ucapan Taihiap tepat sekali!
Maafkan kalau tadi kami bingung karena hal ini sama sekali tidak kami duga-
duga dan apalagi kami telah mengajak Jiwi ke sini, berarti kami menyeret Jiwi ke
dalam bahaya pula."
"Hidup memang merupakan keadaan yang penuh bahaya, tergantung kita
menghadapinya." Liu Bwee berkata. Memang bagi wanita yang sudah mengalami
banyak kesengsaraan, apalagi sejak kecil tinggal di Pulau Es, bahaya bukanlah
apaapa dan merupakan hal yang wajar.
"Kalau begitu, mari kita ke telaga dan kita hadapi An Lu Shan sendiri. Setelah
menghadapi dia, tugas kami berubah, tidak lagi melakukan penyelidikan
melainkan kalau perlu menewaskan jenderal pemberontak itu!" Song Kiat berkata
penuh semangat sambil mencabut pedangnya. Gerakan ini diikuti oleh tujuh belas
orang sutenya dan dengan berlari cepat mereka kembali ke telaga di mana telah
menanti An Lu Shan dan semua pembantunya. Akan tetapi mereka tercengang
ketika tiba ditempat itu, mereka melihat An Lu Shan sendiri diiringkan oleh
puluhan orang yang bermacammacam bentuk dan keadaannya, menanti dengan
sikap tenang, sama sekali tidak memperlihatkan sikap permusuhan, akan tetapi
494