Page 492 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 492

Ouw  Sian  Kok  tercengang,  penuh  keheranan  dan  kagum.  Baru  mereka  sadar

               ketika terdengar suara orang yang memegangi kaki orang terbawah tadi, "Taihiap

               dan  Lihiap,  silahkan  menyeberang  lebih  dulu  agar  dapat  melindungi  kami  di

               seberang sana!" Kata-kata ini menyadarkan kedua orang itu dan ketika Liu Bwee

               memandang kepada Ouw Sian Kok, putera Ketua Pulau Neraka ini mengangguk.

               Dengan tombak rampasan di tangannya, Ouw Sian Kok tanpa ragu-ragu lagi lalu

               melangkah  dan  "Menyeberang"  melalui  jembatan  manusia  yang  sambung

               menyambung  dan  menelungkup  itu  sambil  mengerahkan  ginkangnya.  Dia

               melangkah dengan cekatan dan ringan sekali sehingga tak lama kemudian Ouw

               Sian Kok telah tiba di seberang sana, lalu melambaikan tangannya kepada Liu

               Bwee yang memandang dengan kagum. Setelah melihat betapa Ouw Sian Kok

               menyeberang Liu Bwee lalu mencontoh perbuatan temannya itu. Dengan pedang

               rampasan di tangan kanan, dengan hati-hati sambil mengerahkan ginkangnya, Liu

               Bwee  mulai  menyeberangi  "jembatan"  istimewa  itu  dan  melangkah  sambil

               mengatur keseimbangan tubuhnya. Betapapun lihainya, Liu Bwee tidak berani

               menengok ke bawah karena dia merasa ngeri juga!


               Akhirnya dia berhasil  mencapai  tepi seberang dan meloncat ke bawah pohon

               dekat Ouw Sian Kok sambil berkata, "Mereka benar-benar merupakan pendekar-

               pendekar yang mengagumkan." Ouw Sian Kok mengangguk dan merasa girang

               bahwa dan Liu Bwee telah mengambil keputusan untuk membantu delapan belas

               orang gagah ini. Setelah dua orang itu menyeberang dengan selamat, orang ke

               delapan belas yang berada paling  belakang, lalu mengeluarkan suara teriakan

               sebagai  isyarat  kepada  saudara-saudaranya,  kemudian  orang  terakhir  juga

               memegangi kedua betis orang ke tujuh belas dan melompat ke bawah jurang!


               Liu  Bwee  hampir  menjerit  karena  ngerinya  menyaksikan  betapa  jembatan

               manusia itu seolah-olah putus di ujung sana dan kalau tadi ketika membentuk

               jembatan mereka saling berdiri di pundak orang di bawahnya, kini mereka saling

               bergantungan pada kaki orang yang berada di atasnya. Yang mengerikan adalah




                                                           491
   487   488   489   490   491   492   493   494   495   496   497