Page 497 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 497
Tentu saja jawaban ini membuat marah para pembantu jenderal itu, yang sudah
kelihatan gatal tangan untuk membasmi musuh, akan tetapi An Lu Shan
menggerakkan tangan ke atas mencegah dan dia berkata lagi, ditujukan kepada
delapan belas orang pendekar itu, akan tetapi diamdiam matanya yang tajam
menyapu dengan penuh selidik kepada laki-laki setengah tua yang memegang
tombak dan wanita cantik yang memegang pedang di dekat delapan belas
pendekar itu.
"Sungguh kami merasa heran sekali mengapa para orang gagah di Bu-tong-pai
masih juga belum sadar? Pemerintah yang dikuasai Kaisar lalim selain menyia-
nyiakan sebuah perkumpulan besar seperti Bu-tong-pai, juga telah menghinanya
menganggap Bu-tong-pai sebagai perkumpulan orang jahat. Sekarang, Cuwi
malah membela Kaisar, bukankah itu namanya penjilatan? Apakah orang-orang
gagah demikian rendah dirinya, menjilat-jilat kalau dihina oleh pihak yang lebih
tinggi?"
"Kami bukan membela Kaisar atau pemerintah, kami membela rakyat dan negara
dari gangguan pemberontak!" Song Kiat berteriak lantang.
An Lu Shan tertawa. "Ha-ha-ha, bagus sekali! Demikianlah semestinya watak
seorang pendekar yang berjiwa pahlawan. Kalau begitu antara Cuwi dan kami
terdapat kecocokan. Kami bukanlah pemberontak, melainkan pejuang yang
memperjuangkan nasib rakyat kecil yang tertindas oleh kelaliman Kaisar yang
hanya tahu bersenang-senang belaka.Marilah kita bersama-sama mengenyahkan
pemerintahan lalim ini untuk membangun sebuah pemerintahan yang akan dapat
mendatangkan kemakmuran kepada rakyat jelata. Dengan demikian, barulah
tidak percuma kita hidup sebagai manusia, terutama sebagai manusia yang
berjiwa gagah."
Ucapan yang keluar dari mulut An Lu Shan terdengar penuh semangat
kepahlawanan dan memang jenderal ini merupakan seorang ahli bicara yang amat
pandai sehingga sejenak delapan belas orang itu saling pandang dengan bingung.
496