Page 538 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 538

lebah-lebah  itu,  dan  kalau  lebah-lebah  itu  cukup  berharga  untuk  dipancing

               mereka, tentu merupakan lebah berbahaya, lebah yang sengatannya mengandung

               bisa yang mematikan. Dia sudah tahu akan lebah-lebah beracun seperti ini. Sin

               Liong  cepat  mengambil  sehelai  saputangan,  menyelipkan  pedang  di

               pinggangnya, dan menggunakan saputangan yang diputar-putar untuk mengusir

               lebah-lebah itu. Namun, tertarik oleh sinar api obor di antara kegelapan yang luar

               biasa,  lebah-lebah  itu  seperti  gila  dan  sama  sekali  tidak  takut  akan  usiran

               menggunakan saputangan ini. Biarpun mereka tidak dapat menyerang Sin Liong

               karena terhalang saputangan, namun mereka tetap beterbangan di sekeliling Sin

               Liong,  menanti  saat  baik  untuk  menyerang!  Celaka,  pikir  Sin  Liong.  Tidak

               mungkin dia harus berdiri di situ semalaman hanya untuk berkelahi melawan

               lebah-lebah ini.


               Apa gunanya ada obor kalau hanya mendatangkan kerepotan ini? Sambil tetap

               melindungi  tubuhnya  dengan  putaran  saputangan,  Sin  Liong  menancapkan

               gagang obor pada celahcelah batu dinding, lalu pergi menjauh. Ternyata lebah-

               lebah itu tidak lagi mepedulikannya setelah dia tidak memengang obor, dan kini

               binatang-binatang kecil itu beterbangan menyambar ke arah obor.


               Sin Liong duduk bersandar dinding, memandang dari jauh. Dilihatnya banyak
               lebah yang mati karena menyerbu api, makin lama makin banyak. Hatinya tidak


               tega. Binatangbinatang itu tidak berdosa. Entah mengapa mereka dapat dibikin

               marah  dan  menyerbu  api  seperti  gila  itu.  Dia  harus  menghentikan  bunuh  diri

               masal yang mengerikan itu. Diremasnya batu-batu dari dinding dan ditimpuknya

               ke arah obor sambil berteriak-teriak. "Aduh....! Aduh, mati aku....!"

               Ini adalah siasatnya yang timbul sebelum memadamkan obor. Mereka itu sengaja

               memberi  obor  untuk  memancing  lebah-lebah.  Baiklah,  dia  akan  pura-pura

               menjadi korban sengatan lebah beracun. Kiranya hanya dengan cara ini dia akan

               dapat  memancing  orang-orang  kerdil  itu.  Kalau  mereka  menggunakan  siasat

               memancing  dan  menjebak,  biarlah  demi  keselamatan  Swat  Hong  dia  pun




                                                           537
   533   534   535   536   537   538   539   540   541   542   543