Page 533 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 533
akan tetapi wajahnya menandakan bahwa dia sudah tua dan sepasang matanya
seperti bintang pagi, tajam bersinar-sinar sedangkan kumis dan jenggotnya
panjang, juga bentuk pakaiannya lebih mewah dari yang lain. Kakek kerdil ini
memegang sebatang pedang yang bersinar-sinar tanda bahwa pedang itu adalah
sebuah benda pusaka yang ampuh. Selagi Sin Liong memandang penuh perhatian
dan maklum bahwa tentu di dinding kiri ini terdapat pintu rahasianya yang tadi
terbuka cepat untuk dilewati kakek ini, tiba-tiba terdengar suara dari sebelah kiri
dan kembali secara tiba-tiba muncul seorang kerdil lain yang tubuhnya amat
tegap besar membayangkan kekuatan. Juga orang kerdil ke dua ini pakaiannya
mewah, sikapnya gagah dan mukanya penuh dengan berewok tebal menghitam.
Kedua orang ini dari tubuh atas sampai ke pinggang ukurannya seperti manusia
biasa, akan tetapi dari pinggang ke bawah amatlah pendeknya sehingga kelihatan
aneh dan lucu. Orang Ke dua yang brewok dan mukanya membayangkan
kekerasan dan kegagahan ini memegang sebatang toya yang lebih panjang dari
pada tubuhnya sendiri. Juga toya ini bersinar-sinar tanda sebatang senjata yang
baik. Sin Liong yang selalu bersikap sabar dan tidak menghendaki permusuhan,
biarpun dilanda kekhawatiran, masih dapat menekan perasaannya dan menjura
dengan penuh hormat, "Harap Jiwi-locianpwe sudi memaafkan kalau saya
lancang tanpa diundang memasuki daerah kekuasaan Jiwi ini. Akan tetapi saya
kehilangan Sumoi di sini dan kalau Jiwi sudi berlaku demikian baik hati untuk
mengembalikan Sumoi kepada saya, saya berjanji akan meninggalkan tempat ini
bersama Sumoi dan tidak akan berani mengganggu lagi." Dua orang kakek itu
saling pandang dan melihat betapa Sin Liong mengamat-amati dinding yang kini
telah tertutup kembali dan sama sekali tidak ada tanda-tanda bahwa di situ ada
pintu rahasianya, mereka tertawa dan kakek berjenggot yang rambutnya sudah
mulai ada ubannya itu berkata, "Orang muda, kalian memusuhi The-lihiap dan
bilang tidak ada permusuhan dengan kami? Ha-ha, orang muda, siapakah
engkau? Dan siapa pula Sumoimu itu?" "Namaku Kwa Sin Liong
532