Page 528 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 528

memiliki kesaktian hebat dari Pulau Es itu tidak dapat begitu mudah dikalahkan

               hanya dengan pekikpekik itu. Melihat betapa dua orang muda itu sama sekali

               tidak terpengaruh, tiba-tiba Si pemegang golok bercincin berteriak dan mulailah

               tiga puluh enam orang kerdil itu menyerang dengan cara aneh, yaitu sambil lari

               mereka menyerang, tampaknya sambil lalu saja akan tetapi karena banyak senjata

               yang menyerang, tentu saja amat berbahaya.


               Sin Liong menggerakkan tongkat pendek melindungi diri, sedangkan Swat Hong

               juga menangkis dengan pedangnya sambil mengerahkan tenaga sinkangnya.

               "Trang-trang-cringggg...!!"  Bunyi  senjata  tajam  bertemu  dan  terdengar  pekik

               kaget  dari  beberapa  orang  kerdil  karena  senjata  mereka  yang  tertangkis  oleh

               tongkat pendek dan pedang itu membalik, bahkan ada empat orang yang terpaksa

               melepaskan senjata dari pegangan tangan mereka yang terasa tergetar hebat dan

               panas itu.


               Orang-orang kerdil itu ternyata cerdik sekali. Pertemuan senjata satu kali itu saja

               cukup membuat mereka maklum bahwa dua orang muda yang mereka keroyok

               itu memiliki kekuatan sinkang yang hebat, jauh melebihi mereka maka mereka

               lalu  mengurung  dan  menyerang  bertubi-tubi,  bergantian  tanpa  mau  mengadu

               senjata lagi. Setiap senjata mereka ditangkis, mereka menarik kembali senjata itu

               dan sudah ada temannya yang melanjutkan serangan dari arah lain. "Suheng, biar

               kubasmi setan-setan pendek ini!" Swat Hong menjadi tidak sabar dengan cara

               suhengnya  mempertahankan  dan  melindungi  diri  saja  itu  yang  dianggapnya

               terlalu  mengalah  dan  terlalu  "memberi  hati"  kepada  para  pengeroyok  yang

               menjemukan hatinya itu.


               Sebelum  Sin  Liong  menjawab,  Swat  Hong  sudah  meloncat  ke  depan

               mengeluarkan  suara  melengking  yang  tinggi  dan  dahsyat,  pedangnya

               berkelebatan  dan  disusul  dorongan  tangan  kiri  yang  mengandung  tenaga  Inti

               Salju, maka terdengarlah pekik berturut-turut dan robohlah lima orang kerdil,






                                                           527
   523   524   525   526   527   528   529   530   531   532   533