Page 591 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 591
"Prepppp....! Aihhhh....!!" Darah muncrat-muncrat dari lambung Kiam-mo Cai-
li dan dada han Lojin. Kakek itu masih berdiri tegak sambil tersenyum ketika
pedang dicabut keluar dadanya. Kiam-mo Cai-li mengeluarkan teriakan seperti
binatang buas ketika dia menubruk Swat Hong dan menyerangnya. namun Swat
Hong sudah mengelak dan dari samping kembali pedangnya menyambar.
"Crokkkkk!!" Tubuh Kiam-mo Cai-li yang sudah terhuyung itu tidak dapat
mengelak lagi, lehernya tertusuk pedang dan dia roboh terguling, berkelojotan
dengan mata mendelik memandang ke arah Swat Hong.
"Locianpwe....!" Ouw Sian Kok yang sudah berhasil bersama Liu Bwee
merobohkan dua belas orang itu, meloncat dan merangkul kakek itu karena kekek
yang masih berdiri tegak itu mendekap dadanya yang bercucuran darah.
Kakek itu menggelengkan kepala, memandang kepada Swat Hong. "Aihhh, kau
ganas sekali, Swat Hong....!"
"Kong-couw.... dia jahat.... patut di bunuh!" Swat Hong berkata, memandang
mayat Kiam-mo Cai-li yang kini sudah tidak bergerak lagi itu.
"Hayaaaa.... selamanya belum pernah dirobohkan orang, sekali ini terperdaya
kelicikan seorang wanita.... memang sudah semestinya begini...... kalian.....
kurangilah atau lenyapkan sama sekali.... keganasan..... kekerasan, bunuh
membunuh ini.... karena siapa menggunakan kekerasan akan menjadi korban
kekerasan pula.... nah, selamat berpisah anak-anak....." Tubuh yang bediri tegak
itu masih berdiri akan tetapi kalau tidak dirangkul tentu akan roboh karena pada
saat itu juga Han Lojin telah mengembuskan napas terakhir. Memang luar biasa
sekali kakek ini. pedang payung yang ditusukan secara curang oleh Kiam-mo
Cai-li menembus dada dan menembus pula jantungnya, namun dia masih mampu
berdiri tegak dan berkata-kata! Liu Bwee dan Swat Hong berlutut sambil
menangis. Akan tetapi Ouw Sian Kok berkata,
590