Page 594 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 594

yang  berupa  kata-kata  indah.  Pendapat  bahwa  tujuan  menghalalkan  cara

               merupakan penipuan diri sendiri dan berlawanan dengan kenyataan.


               Mungkinkah untuk mencapai tujuan baik menggunakan cara yang jahat? yang

               penting adalah caranya, bukan tujuannya. Tujuan adalah masa depan yang belum

               ada, hanya merupakan akibat, sebaliknya cara adalah masa kini, saat ini, nyata!

               Dengan dalih "menumbangkan kekuasaan lalim" itulah An Lu Shan memimpin

               ratusan ribu bala tentaranya menyerbu ke selatan.

               Pada saat seperti itu, An Lu Shan dan semua pengikutnya menganggap bahwa

               mereka itu "berjuang" dan mereka sama sekali tidak mau melihat bahwa kelak

               andai kata mereka berhasil dan memegang kekuasaan, ada pula pihak-pihak yang

               akan mengecapnya "kekuasaan lalim" yang lain dan yang baru pula! Di lain pihak

               Kaisar  Han  Ti  Tiong  atau  Beng  Ong  yang  sudah  tua  itu  bersama  para

               punggawanya yang setia tentu saja melakukan perlawanan yang gigih dengan


               dalih  "menghancurkan  dan  membasmi  pemberontak".  Mereka  ini  lupa  bahwa
               peristiwa pemberontakan itu sesungguhnya timbul karena ulah mereka sendiri.


               Kekuatan  bala  tentara  yang  dipimpin  An  Lu  Shan  memang  hebat.  Dalam
               beberapa  bulan  saja,  sekali  menyerbu,  dia  telah  menguasai  seluruh  daerah  di


               sebelah  utara  Sungai  Huangho.  Pasukan-pasukannya  akhirnya  berhasil
               merobohkan  pertahanan  Lok-yang  yang  memduduki  ibu  kota  ke  dua  itu.


               Kemudian  An  Lu  Shan  kembali  mengumpulkan  kekuatan  pasukannya  dan

               melanjutkan penyerbuannya menuju ke kota raja Tiang-an! Kematian Kiammo

               Cai-li membuat Jenderal ini menyesal, tentu saja penyesalan ini didasari bahwa

               dia kehilangan seorang pembantu yang boleh diandalkan! Ketika Kaisar yang

               sudah tua itu mendengar betapa Lok-yang dalam beberapa hari saja terjatuh ke

               dalam tangan pemberontak An Lu Shan, mulailah terbuka matanya betapa selama

               ini tidak terlalu mengacuhkan urusan pertahanan dan sebagian besar waktunya

               hanya dihabiskannya di dalam kamar tidur dan di atas ranjang yang lunak hangat

               dan harum dari selirnya tercinta, Yang Kui Hui.




                                                           593
   589   590   591   592   593   594   595   596   597   598   599