Page 598 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 598
yang penting untuk dibawa sebagai bekal, melainkan ransum! Mereka melupakan
ini dan sibuk membawa harta benda yang mungkin dapat terbawa.
Telah menjadi kelemahan kita manusia dalam penghidupan kita ini bahwa kita
selalu melekat kepada benda-benda duniawi. Kita lupa bahwa benda-benda itu
yang memang merupakan perlengkapan hidup dan kita butuhkan, hanyalah
menjadi hamba kita, menjadi kebutuhan kita selagi hidup. Akan tetapi kita silau
oleh benda-benda mati itu, kita mengejarnya dan mengumpulkannya, bukan lagi
karena kebutuhan, melainkan karena ketamakan, karena rakus sehingga kita
mengumpulkan sebanyak mungkin. Setelah itu, kita menjadi hamba duniawi, kita
melekatkan diri dan kita telah merobah batin kita menjadi benda-benda itu! Maka
kita selalu mempertahankan duniawi secara mati-matian, kita tidak bisa lagi
hidup tanpa dia, lahir maupun batin. Kehilangan harta benda menjadi hal yang
amat hebat dan penuh derita.
Mencari dan mengumpulkan harta benda menjadi hal yang paling penting di
dalam hidup kita sehingga kalau perlu dalam mengejar duniawi berupa harta
benda,
kedudukan, kemuliaan dan lain-lain, kita tidak segan-segan untuk sikut-menyikut
jegal-menjegal, bunuh-
membunuh antara manusia! Maka akan
BAHAGIALAH DIA YANG MEMPUNYAI NAMUN TIDAK
MEMILIKI, dalam arti kata, mempunyai apa saja di dunia ini karena ada
hubungannya, karena ada kebutuhannya, hanya mempunyai lahiriah saja,
namun batin sama sekali tidak memiliki, sama sekali tidak
terikat atau melekat sehingga punya atau tidak
punya bukanlah merupakan soal penting lagi!.Karena ketamakan itulah maka
rombongan Kaisar segera mengalami akibatnya setelah rombongan
597