Page 602 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 602

"Junjungan hamba ...... tolonglah kakakku..... selamatkan dia ......!" Yang Kui Hui

               menangis. yang Kok Tiong juga menjatuhkan diri berlutut di depan kaki Kaisar.

               "Hamba hanya dapat mengharapkan kebijaksanan Paduka dan menaruh nyawa

               hamba  di  dalam  telapak  tangan  Paduka  ....!"  "Seret  Yang  Kok  Tiong  si

               pengkhianat keluar!" terdengar teriakan dari luar. "Keluarkan jahanam itu, kalau

               tidak kami menyerbu ke dalam!" Suara ini diikuti suara pintu digedor-gedor dari

               luar.


               "Tangkap  dia...!!"  Kaisar  memerintah  dan  menudingkan  telunjuknya  kluar.

               Komandan pengawal hendak membuka dau pintu, akan tetapi tiba-tiba dari luar

               meloncat masuk pengawal yang menjaga di luar, mukanya pucat dan tubuhnya

               menggigil  lalu  dia  menjatuhkan  diri  di  atas  lantai  menghadap  Kaisar  sambil

               berkata,  "Mereka  ....  mereka  .....akan  menyerbu.....!"  Oleh  kepala  pengawal,

               Kaisar dan rombongannya dikawal naik ke loteng. Kemudian Kaisar keluar dan

               memandang kepada pasukannya yang memberontak di luar itu. Begitu melihat

               munculnya Kaisar, para anak buah pasukan berteriak kacau balau, menuntut agar

               Yang  Kok  Tiong  diberikan  kepada  mereka.  Kepala  pengawal  yang  melihat

               gelagat buruk, diam-diam lalu menotok perdana menteri itu dan membawanya

               turun lagi di luar tahunya Kaisar, kemudian dia membuka pintu dan mendorong

               perdana  menteri  itu  ke  luar.  Banyak  tangan  yang  penuh  dendam  kebencian

               menyambut, tubuh Yang Kok Tiong di seret-seret, hujan pukulan dan makian,

               penghinaan  dan  ludah  ditujukan  kepadanya.  Ketika  Yng  Kui  Hui  yang

               mendengar  teriakanteriakan  kakaknya  itu  keluar  mendekati  Kaisar  dan

               menjenguk  ke  bawah,  dia  menjerit  dan  merangkul  Kaisar,  menangis.  Kaisar

               sendiri terbelalak memandang betapa perdana menterinya itu, kakak dari selirnya,

               disiksa  oleh  pasukan,  dipukuli  dan  dimaki-maki.  "Tolonglah  kakakku.....

               tolonglah dia...." Yang Kui Hui merintih dan menangis.


               Kaisar  lalu  berseru  ke  bawah  dengan  suara  lantang,  "Haiii!  Semua  anggauta

               pasukanku....! Tahan.....!




                                                           601
   597   598   599   600   601   602   603   604   605   606   607