Page 605 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 605

JILID 21




               Gedoran  pintu  makin  keras,  teriakan-teriakan  makin  hebat  sementara  Kaisar

               menanti  hasil  para  komandan  pasukan  pengawal  yang  tadi  keluar  untuk

               menyabarkan anak buahnya. Penantian yang mencekam dan menegangkan urat

               syaraf. Tiba-tiba, ketik para komandan pasukan keluar dan bicara, suara-suara

               teriakan dan gedoran pintu terhenti. Hati Kaisar lega, dia menunduk dan saling

               pandang  dengan  kekasihnya.  Sepasang  mata  yang  indah  itu  yang  tak  pernah

               kehilangan daya pengaruh yang membuat Kaisar terpesona, kini berlinang air

               mata. Akan tetapi hanya sejenak saja hati mereka terhibur dan harapan mereka

               timbul, karena tiba-tiba terdengar


               teriakan-teriakan lebih keras lagi disusul gedoran pada pintu dan dinding dan tak

               lama kemudian, kepala pengawal dan para pembantunya masuk dengan muka

               pucat, serta merta menjatuhkan diri berlutut di depan Kaisar.

               "Hamba  siap  menerima  hukuman  karena  hamba  sekalian  tidak  berhasil

               menundukan kemarahan mereka," kata komandan pengawal sambil menunduk.


               Kaisar bangkit berdiri dan pada saat itu terdengar suara, "Bunuh siluman Yang

               Kui Hui! Kalau tidak, mari kita bunuh saja semua!"

               "Tidak!  Tidaaaaaakkk....!  Persetan....!!"  Kaisar  berteriak  dan  lengan  kirinya

               merangkul leher selirnya, seolah-olah dia hendak melindungi kekasih tercinta itu.


               "Dor-dor-dorrrr...." pintu digedor dari luar.

               "Hancurkan saja Raja lalim dan lemah....!"


               "Bakar saja rumah ini kalau yang Kui Hui tidak dihukum mati!" Keadaan sudah

               amat berbahaya dan


               menegangkan.  Semua  bangsawan  yang  berada  di  situ  sudah  menjadi  pucat.

               Pangeran  mahkota  segera.menjatuhkan  diri  berlutut  di  depan  Kaisar.  "Dalam


                                                           604
   600   601   602   603   604   605   606   607   608   609   610