Page 609 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 609

sehingga kau juga menghadapi bahaya maut...." "Hushhh...., mati atau hidup kita

               berdua, Moi-moi...."


               "Aku tak takut mati, tapi.... aku belum sempat membalas segala kebaikanmu,

               Koko...."

               "Tidak  ada  kebaikan  di  antara  kita.  Kita  saling  mencinta,  bukan?  Mencinta

               sampai kita mati bersama!" Ucapan Toan Ki ini membangkitkan semangat di

               dalam  hati  Swi  Nio.  Sambil  memengang  pedang  erat-erat  dan  tangan  kirinya

               dikepal, dia berkata. "Aku akan merasa bangga denganmu, Koko!"


               Percakapan  bisik-bisik  itu        dihentikan  karena           kini  para

               pengeroyok  yang  tadi  mengurung  mereka  telah  mulai  menyerang.  Kini

               pengeroyokan mereka teratur, dan serangan

               datang bertubi-tubi, berantai karena mereka mengelilingi dua orang ini sampai


               tiga  empat  baris.  Swi  Noi  dan  Toan  Ki  kembali  harus  menggerakan  pedang

               masing-masing untuk menangkis dan melindungi tubuh mereka, namun karena

               datangnya  serangan  tidak  seperti  tadi,  kadang-kadang  bertubi-tubi  dan  susul

               menyusul, mereka berdua menjadi repot sekali dan tiba-tiba terdengar Swi Nio

               mengeluh perlahan ketikabahu kirinya terkena hantaman gagang tombak.

               Biarpun keduanya telah terluka, namun mereka terus mengamuk, pedang mereka

               menyambar-nyamabar  dan  kembali  robohlah  empat  orang  pengeroyok,

               sungguhpun  mereka  berdua  sendiri  juga  mengalami  luka-luka  bacokan.

               Maklumlah  keduanya  bahwa  menghadapi  pengeroyokan  demikian  banyak

               pengawal,  Mereka  tidak  mungkin  dapat  meloloskan  diri,  maka  mereka

               mengamuk untuk dapat membunuh sebanyak mungkin musuh sebelum mereka

               berdua dirobohkan.Mereka berdua sudah bertekad untuk melawan sampai mati.

               Akan tetapi tiba-tiba terjadi perubahan. Para pengurung dan pengeroyok menjadi

               kacau balau dan terdengar suara meledak-ledak nyaring serta disusul pekikpekik

               kesakitan  dan  robohlah  beberapa  orang  pengeroyok  yang  kena  disambar  oleh






                                                           608
   604   605   606   607   608   609   610   611   612   613   614