Page 613 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 613
Aku masih belum kalah olehmu!" Kwee lun penarik napas panjang, hatinya lega.
Tepat dugaannya, nona ini sama sekali bukan tersinggung oleh godaannya,
melainkan karena memiliki watak aneh, ingin melanjutkan pertempuran ketika
mereka saling membela sahabat masing-masing di Puncak Awan Merah. "Wah,
berat, Nona. Aku terima kalah. Dalam geberakan-geberakan yang pernah kita
lakukan itu saja aku sudah tahu bahwa ilmu kepandaianmu jauh lebih tinggi
daripada aku. Pula kita bukanlah musuh. terserah kalau Nona hendak
menganggap aku musuh, akan tetapi aku Kwee Lun sama sekali tidak
menganggap kau sebagai musuhku. Bahkan sebaliknya, di antara kita, mau atau
tidak telah terdapat ikatan persahabatan yang amat erat."
"Hemm, jangan kau mencoba untuk membujuku.
Persahabatan dari mana? Enak saja kau bicara!"
""Eh, apakah kau hendak menyangkal bahwa engkau adalah sahabat baik dari
Kwa Sin Liong, Nona?"
"memang, dia adalah sahabat baikku, bukan engkau!"
"Nah, kalau engkau sahabat baik dari dari Kwa Sin Liong, berarti engkau adalah
sahabat baikku pula. Kwa Sin Liong adalah Suheng dari Han Swat Hong, dan
Nona itu adalah sahabatku. Sahabat dari Si Suheng tentu juga menjadi sahabat
baik dari sahabat Si Sumoi, bukan?"
"Hemm, kau memang pandai bicara." Soan Cu menyarungkan kembali
pedangnya. "Bilang saja bahwa kau tidak berani melawan aku!"
"Tentu saja tidak berani, karena memang pedangku bukan untuk melawan,
melainkan untuk membantumu mencari kembali Ayahmu. Bukankah kau hendak
mencari Ayahmu, Nona? Tahukah kau ke mana kau harus mencarinya?" Ditegur
seperti itu, Soan Cu menjadi bingung lagi. Memang tadi dia sedang termenung
bingung, tidak tahu harus pergi ke mana, dengan matanya yang indah terbelalak
gadis itu memandang kepada Kwee Lun dan menggelengkan keplanya, lalu dia
612