Page 611 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 611
Swat Hong, Soan Cu tidak mau tinggal di tempat itu, lalu dia pun pergi hendak
mencari ayahnya. Dan Kwee Lun, yang merasa tertarik kepada gadis cantik jelita
dan galak serta jujur itu, segera berpamit dan cepat lari mengejar Soan Cu.
Di kaki pegunungan Tai-hang-san, barulah Kwee Lun mampu menyusul Soan Cu
karena gadis itu memperlambat larinya dan berjalan dengan termenung. Setelah
kini mulai melakukan perjalanan seorang diri, barulah Soan cu merasa bingung
sekali. tadinya, melakukan perjalanan bersama Sin Liong, dia tidak tahu apa-apa,
hanya ikut saja dan segeralah hal diputuskan oleh pemuda itu. Setelah kini sadar
bahwa dia berada seorang diri di dunia yang luas ini, dia merasa kesepian dan
bingung. Dia tidak mengenal tempat dan tidak tahu harus menuju ke mana untuk
mencari ayahnya! Teringat akan semua ini, hatinya kecil dan gelisah, juga marah.
Marah kepada Sin Liong yang meninggalkanya. "Nona Ouw, perlahan dulu.....!"
Karena termenung dan hatinya gelisah, Soan Cu sama sekali tidak
memperhatikan keadaan sekitarnya maka dia tidak tahu bahwa ada orang
membayanginya di
belakang. Barulah dia terkejut ketika mendengar seruan itu dan cepat dia
membalikkan tubuhnya memandang. Dia cemberut melihat bahwa yang
memanggilnya adalah pemuda tinggi besar yang pernah bertempur dengan dia di
Puncak Awan Merah karena pemuda ini memembela Swat Hong dan dia
membela Sin Liong. Teringat akan peristiwa itu, tiba-tiba saja dia merasa gelisah
dan menahan ketawanya dengan senyum lebar, lalu menutupi mulutnya.
Melihat gadis itu menahan ketawa, namun jelas sinar mata gadis itu
mentertawakannya, Kwee Lun mengerutkan alisnya yang tebal, akan tetapi dia
pun tersenyum dan berkata sambil menjura, "Nona Ouw, mengapa engkau
menahan ketawa dan menyembunyikan senyum? Menyambut seorang kenalan
dengan senyum lebar di bibir merupakan penghormatan paling besar.
Senyum adalah seperti matahari pagi, menghidupkan menenteramkan, penuh
damai dan bahagia....." Mendengar ucapan pemuda itu yang diatur seperti orang
610