Page 597 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 597
terjadilah perang yang amat dahsyat di sela Gunung Tung Kuan. Perang yang
amat mengerikan dan mati-matian, di mana mayat manusia bertumpuk-tumpuk
dan berserakan, darah manusia membanjiri padang rumput. Namun akhirnya,
betapapun gigih Panglima Kok Cu It melakukan perlawanan setelah dia
menyuruh pasukan pengawal mengiringkan Kaisar lebih dulu menyelamatkan
diri ke kota raja, karena kalah banyak jumlah pasukannya, Tung Kuan jatuh
ketangan pihak An Lu Shan. Pasukan-pasukan yang masih dapat bertahan segera
ditarik mundur ke Ling Pao dan membuat pertahanan di tempat ini. kaisar telah
melanjutkan perjalanan kembali ke Tiang-an di mana dia berkemas-kemas
dengan hati penuh kekhawatiran.
Tak lama kemudian, Ling pao juga jatuh dan Panglima Kok
Cu It terpaksa membawa sisa pasukannya kembali ke kota raja. Melihat betapa
gerakan An Lu Shan amat kuat dan tidak dapat dibendung, panglima ini
menganjurkan kepada Kaisar untuk pergi mengungsi ke Secuan. Kaisar
mengumpulkan semua pembantunya yang setia dan akhirnya, atas desakan
mereka pula, kaisar menerima usul itu. Berangkatlah rombongan Kaisar ke barat.
Yang berada di dalam rombongan itu, selain Kaisar sekeluarga tentu saja
termasuk selir Yang Kui Hui, juga perdana Menteri Yang Kok Tiong kakak dari
selir cantik itu berserta semua keluarganya, para Thaikam (Orang Kebiri) yang
setia kepada Kaisar, dan beberapa orang ponggawa tinggi yang menjadi kaki
tangan mereka.
Rombongan besar ini dikawal oleh pasukan pengawal istimewa dan berangkatlah
rombongan Kaisar pergi mengungsi di lakukan di waktu malam agar jangan ada
rakyat mengetahuinya.
Pelarian yang dilakukan tergesa-gesa ini pun mencerminkan watak orang-orang
bangsawan ini. Selain keluarga mereka, juga mereka membawa harta benda
mereka sebanyak mungkin! Tidak ada lagi yang dipikirkan kecuali membawa
keluarga dan harta bendanya sehingga mereka lupa bahwa bukan harta benda
596