Page 592 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 592

"Harap  kalian  bangkit  berdiri  dan  mari  kita  lekas  membawa  pergi  jenazah

               Locianpwe ini keluar kota." Liu Bwee menyusut air matanyadan menggandeng

               tangan Swat Hong, menarik gadis itu bangkit berdiri.


               "Ouw-twako benar, Hong-ji. Kita tidak mempunyai urusan apa-apa lagi di sini,

               keadaan makin kacau.

               Tugas kita berada di ibu kota pertama, Tiang-an."


               Diingatkan  akan  ini,  bahwa  The  Kwat  Lin  berada  di  Tiangan,  Swat  Hong

               memandang  ibunya."Kami  tadi  telah  memaksa  seorang  di  antara  mereka  itu

               mengaku di mana adanya The Kwat Lin. Dia berada di Tiang-an, tugasnya sama

               dengan


               Kiam-mo Cai-li yaitu mengacau kota raja di waktu pemberontak menyerbu ke
               sana."


               Swat Hong mengangguk, sekali lagi melirik ke arah mayat


               Kiam-mo  Cai-li,  rasa  lega  dan  puas  menyelinap  di  hatinya  mengingat  akan

               kematian  suhengnya  yang  betapapun  juga  kini  sudah  agak  terbalas  dengan

               matinya wanita ini, kemudian dia mengikuti ibunya pergi dari tempat itu. Perang,

               perang, perang! Selama dunia berkembang, agaknya tiada pernah hentinya terjadi

               perang di antara manusia. Selama sejarah berkembang, terbukti bahwa di setiap

               jaman manusia melakukan perang, baik dari jaman batu sampai jaman modern!

               Agaknya betapapun majunya manusia dari segi lahiriah, sebaliknya dalam segi

               batiniah manusia bahkan makin mundur! Betapa tidak? Di jaman dahulu, yang

               dikatakan perang adalah mereka yang langsung menceburkan diri dalam perang

               campuh,  dan  mereka  ini  pula  yang  menjadi  korban,  yang  membunuh  atau

               dibunuh. Makin lama, perkembangan perang menjadi makin ganas dan makin

               kejam, makin tidak adil dan makin menjauhi apa yang kita sebut prikemanusiaan.

               Sekarang, di jaman modern, yang langsung memegang senjata banyak selamat

               karena dia menguasai teknik perang, pandai menjaga diri, pandai bersembunyi.

               Sebaliknya, rakyat yang tidak tahu apa-apa mati konyol!


                                                           591
   587   588   589   590   591   592   593   594   595   596   597