Page 28 - C:\Users\danang\Documents\Flip PDF Professional\BUKU-TUNAS-PANCASILA\
P. 28
TUNAS PANCASILA
Rapat Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(PPKI) tanggal 18 Agustus 1945 dalam Pembukaan
UUD 1945 sebagai fase pengesahan seperti Pancasila
yang kita kenal sekarang. Pancasila dengan sila-
sila: Ketuhanan yang Maha Esa, Kemanusiaan yang
adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/ perwakilan, dan Keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia.
Perjalanan historis Pancasila bagi bangsa Indonesia
melalui fase-fase alamiah merupakan sesuatu yang
lazim dalam dunia pendidikan. Pendidikan sebagai
proses menuntun perkembangan manusia menuju
kesempurnaan memiliki relasi yang dekat dengan
Pancasila. Kita bisa saksikan tumbuh tenggelamnya
sebuah peradaban dan gagasan sejak manusia
menghuni muka bumi. Sehingga bagaimana
Pancasila bisa abadi dan bertahan di bumi Indonesia
relevan dalam dunia pendidikan yang disesuaikan
dengan tingkat perkembangan anak-anak hingga
orang tua. Inilah tantangan dunia pendidikan di
Indonesia untuk memahami bagaimana Pancasila
tumbuh dan berkembang dalam segenap sanubari
anak bangsa sepanjang hayat.
Sumber Foto: google.com
Panitia 9 itu diserahkan kepada Panitia Penyelidik
Usaha-usaha Kemerdekaan Indonesia dan diberi nama
“Piagam Jakarta”. Kemudian seluruh Piagam Jakarta
itu dijadikan “Pembukaan” Undang-Undang Dasar 1945,
sehingga “Pancasila dan Undang-Undang Dasar” menjadi
“Dokumen Negara Pokok”...“ (Mohammad Hatta dkk,
1984: 101-102).
Akhirnya kesepakatan para pendiri bangsa
mendasarkan kepada persetujuan atas Pancasila yang
dilahirkan pada tanggal 1 Juni 1945, disempurnakan
melalui Panitia Sembilan yang mencetuskan Piagam
Jakarta 22 Juni 1945, dan setelah Proklamasi 17
Sumber Foto: Direktorat Sekolah Dasar, Kemendikbud
Agustus 1945 ditetapkan sehari setelahnya pada
14