Page 58 - C:\Users\danang\Documents\Flip PDF Professional\BUKU-TUNAS-PANCASILA\
P. 58
TUNAS PANCASILA
Pohon Karakter
Pancasila
Nilai/Karakter
(Axiologi)
Logika/Bahasa
(Epistemologi)
Metafisika
(Antologi)
Alam kenyataan yang direfleksikan dalam bentuk Pancasila merupakan dasar metafisika. Untuk melukiskan
pengertian metafisika, seringkali para pendiri bangsa mengungkapkannya dengan bahasa puitis yang
penuh jiwa. Ki Hajar Dewantara menggambarkannya seperti perumpamaan matahari. Menurutnya tentang
isi keadilan dalam Pancasila,
“Lihatlah sebagai contoh sifat sang matahari, digunakannya, yang bersifat sakti tadi. Matahari
yang telah ditetapkan oleh hukum kodrat alam, memberi sinarnya kepada semua tumbuh-
atas kehendak Tuhan menurut ajaran agama, tumbuhan dan makhluk, yang memerlukan
untuk memberi sinarnya. Sinar matahari yang sinarnya. Pemberian sinar matahari berlaku
diperlukan untuk hidup tumbuh segala makhluk dengan merata dan adil. Sesuai dengan semboyan
dan tumbuh-tumbuhan di seluruh alam dunia ‘demokrasi’ dan ‘keadilan sosial’ yang dapat
ini. Sang matahari tidak membeda-bedakan, diganti dengan ucapan “sama rata, sama rasa”
pun matahari tidak memaksa atau melarang (1950:32-33).
44