Page 57 - C:\Users\danang\Documents\Flip PDF Professional\BUKU-TUNAS-PANCASILA\
P. 57
Dalam Pancasila sudah terdapat sejumlah butir-butir atas respon masyarakat akhir-akhir ini atas
pengetahuan yang menjadi pedoman dan tuntunan. relasi Pancasila dan refleksi Pancasilais. Dalam
Bagaimana hal tersebut mewujud dalam perilaku kehidupan yang sesungguhnya ditemukan dengan
dan terampil dalam bahasa pengetahuan menjadi menjalankan nilai ketuhanan yang diyakininya maka
bagian dari tantangan dunia pendidikan. Mengerti dia telah menjadi Pancasilais. Dengan menjalankan
nilai ketuhanan sekaligus melakoni dirinya sebagai kodrat kemanusiaannya maka dia telah Pancasilais.
makhluk Tuhan, memahami kemanusian sekaligus Menjadi jiwa pemersatu dia telah Pancasilais. Selalu
menjadi manusia seutuhnya, memahami persatuan mengedepankan musyawarah dia telah Pancasilais.
sekaligus tercermin dalam perilaku gotong royong, Begitu telah menjalankan keadilan maka dia telah
mengerti kerakyatan sekaligus menjalani kehidupan Pancasilais. Inilah yang ingin disebut dengan buah
yang demokratis dan menjunjung keadilan atau aksiologi Pancasila.
sekaligus menerapkannya dalam hidup keseharian.
Namun hal tersebut belum bersifat menyeluruh Jika demikian halnya, maka ilustrasi yang dapat
dan masih parsial. Teks Pancasila masih terpisah disusun untuk memahami bangunan filsafat
dari konteksnya. Hal ini merupakan bagian dari Pancasila adalah simbol pohon karakter Pancasila.
pengamalan pembelajaran sepanjang hayat dari Uraian tentang menggali Pancasila menjadi bagian
peserta didik. dari pengungkapan dimensi realitas (ontologi),
memahami Pancasila merupakan bagian dari cara
Berbeda dengan dunia pendidikan yang formal, mendapatkan ilmu pengetahuan tentang Pancasila
masyarakat juga belajar dari kenyataan yang (epistemologi) dan menyemai Pancasila merupakan
dihadapinya. Seperti halnya kebaikan yang hidup, perwujudan dari tindakan pendidikan mengungkap
sesuatu yang sangat jelas dan tidak perlu dijelaskan. hasilnya dalam bentuk ideal (axiologi) seperti dalam
Terkadang penjelasan malah mengaburkan dari bentuk profil pelajar Pancasila. Di mana dimensi
makna yang ingin dituju. Hal inilah yang bisa ontologi/ metafisika disimbolkan seperti akarnya,
dipahami dari kalangan rakyat yang terkadang tidak batangnya yang besar adalah epistemologinya baik
mampu atau berniat dalam perdebatan karena bagi melalui logika, sejarah dan bahasa, serta cabang,
mereka perwujudan perbuatan itulah yang paling dahan, daun dan buah adalah dimensi aksiologi
utama. Dari sini kita bisa memahami mengapa nilai-nilainya. Keseluruhannya terhubung dan
muncul anggapan karakter (attitude) lebih utama menjalin kesatuan sistemik Pancasila dalam konteks
dari sekadar menguasai ilmu, “adab lebih utama penguatan karakter bangsa. Melalui pohon karakter
dari ilmu”. ini maka memahami Pancasila sebagai satu kesatuan
sistem pengetahuan yang terdiri dari bagian-bagian
Dengan demikian kita tidak menjadi bingung di dalamnya dapat tercapai.
43 TUNAS PANCASILA