Page 35 - PAUD PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN
P. 35
dukungan ini adalah dengan memberikan pertanyaan terbuka dan pertanyaan
yang memantik keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills/
HOTS) pada anak. Pertanyaan terbuka adalah pertanyaan yang kemungkinan
jawabannya bisa bermacam-macam dan tidak mengarah pada satu jawaban
benar saja. Sebaliknya, pertanyaan tertutup biasanya memiliki satu atau sedikit
alternatif jawaban saja. Dalam contoh percakapan Dian, Meli, dan Bu Guru, contoh
pertanyaan terbuka antara lain, “Apa yang sedang kamu buat, Nak?” Pertanyaan
tersebut kemungkinan banyak jawaban tergantung pada imajinasi anak. Sebaliknya,
pertanyaan, “Ini rumah ya, Nak?” adalah pertanyaan tertutup karena hanya bisa
dijawab ‘ya’ dan ‘tidak’. Contoh lain pertanyaan tertutup misalnya, “Ini warna
apa?”, “Ada berapa beruang dalam rumah ini?”. Pertanyaan-pertanyaan tersebut
cenderung seperti mengetes pengetahuan anak dan umumnya hanya merujuk
pada satu jawaban benar.
Dalam percakapan Meli, Dian, dan bu guru, banyak pertanyaan terbuka dan
pertanyaan HOTS. Pertanyaan seperti, “Apa yang terjadi bila saudara beruang
berkunjung ke rumah itu?”; “Kira-kira apa yang bisa kamu lakukan supaya rumah
beruang ini menjadi lebih besar dan luas sehingga bila ada tamu datang bisa lebih
leluasa?” atau “Coba pikirkan, selain papan apa yang bisa kamu gunakan untuk
membuat atap?” memiliki banyak alternatif jawaban yang tidak menuju pada satu
jawaban benar saja. Pertanyaan tersebut juga mengajak anak menganalisa berbagai
alternatif jawabansehingga anak diajak untuk berpikir tingkat tinggi. Oleh karenanya,
pertanyaan terbuka dan pertanyaan HOTS dapat mendukung anak keluar dari zona
yang sudah dikuasainya (t0-t1) dan menarik anak untuk masuk ke zona kuning (t1-t2)
atau bahkan t2 hingga tak terhingga. Selanjutnya, pemahaman tentang pertanyaan
terbuka dan HOTS juga dapat Bapak/Ibu guru perdalam di Bab 3.
Bu Odi : Kita sudah memasuki bagian akhir dari Bab 1, Bu Aruna! Apakah
ada hal yang masih ingin didiskusikan?
Bu Aruna : Ada satu hal lagi, Bu. Tadi pada saat membahas karakteristik
pembelajaran dengan paradigma baru ini, Ibu merujuk pada
bab-bab tertentu di berbagai buku panduan guru. Nah, apa itu
buku panduan guru?
Bu Odi : Coba Bu Aruna cek kembali pada bagan kerangka kurikulum
(gambar 1.1). Di bagan kerangka tersebut, buku panduan guru
berada di antara kurikulum yang ditetapkan pemerintah dan
kurikulum operasional. Jadi, buku panduan guru bertujuan
membantu para guru dalam menerjemahkan kurikulum dengan
paradigma baru ini ke tataran yang lebih operasional di satuan
PAUD masing-masing.
Bu Aruna : Apa saja buku panduan guru yang ada?
Bab 1 Kerangka Pembelajaran Paradigma Baru 27