Page 12 - SURAT AL FATIHAH DAN TAFSIRNYA
P. 12
"Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar." (al-
'Ankabut/29: 45)
Begitu juga ibadah puasa. Ibadah ini akan menimbulkan perasaan cinta dan kasih
sayang terhadap orang-orang miskin. Demikian pula seterusnya dengan ibadah-
ibadah yang lain. Ibadah yang sebenarnya adalah ibadah yang ditimbulkan oleh
keyakinan kepada kebesaran dan kekuasaan Allah, serta didorong oleh perasaan
bersyukur kepada Allah. Ibadah yang hanya karena ikut-ikutan, atau karena
memelihara tradisi yang sudah turun-temurun, bukanlah ibadah yang sebenarnya.
Kendatipun seakan-akan berupa ibadah, tetapi tidak mempunyai jiwa ibadah. Tidak
ubahnya seperti patung, bagaimanapun miripnya dengan manusia, tidaklah dinamai
manusia. Ibadah yang semacam itu tidak ada pengaruhnya kepada tabiat dan akhlak.
Berusaha, Berdoa dan Bertawakal
Isti'anah (memohon pertolongan) seperti disebutkan di atas khusus dihadapkan
kepada Allah, dengan arti bahwa tidak ada yang berhak dimohonkan pertolongan
kecuali Allah. Pada ayat yang lain Allah menyuruh manusia untuk tolong-menolong
dalam mengerjakan kebaikan.
Allah berfirman:
"Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebaikan dan takwa". (al-
Ma'idah/5: 2)
Adakah Pertentangan antara Dua Ayat itu?
Tercapainya suatu maksud, atau terlaksananya suatu pekerjaan dengan baik,
tergantung kepada terpenuhinya syarat-syarat yang dibutuhkan dalam melaksanakan
pekerjaan itu, dan tidak adanya rintangan-rintangan yang menghalanginya. Manusia
telah diberi potensi oleh Allah, baik berupa pikiran maupun kekuatan tubuh, agar bisa
mencukupkan syarat-syarat atau menolak rintangan-rintangan dalam menuju suatu
maksud, atau mengerjakan suatu pekerjaan. Tetapi, ada di antara syarat-syarat itu
yang manusia tidak kuasa mencukupkannya. Di samping itu, ada juga rintangan yang
tidak mampu ditolaknya. Begitu pula ada di antara syarat-syarat itu atau di antara
halangan-halangan itu yang tidak dapat diketahui.
Kendatipun menurut pikiran semua syarat yang diperlukan telah cukup, dan semua
rintangan yang menghalangi telah berhasil diatasi, tetapi kadang-kadang hasil
pekerjaan tidak seperti yang diharapkan. Ada hal-hal yang berada di luar batas
kekuasaan dan kemampuan manusia. Itulah yang dimintakan pertolongan khusus
kepada Allah. Sebaiknya, sesuatu yang masih dalam batas kekuasaan dan
kemampuan, manusia disuruh tolong menolong, agar timbul pada masing-masing
individu sifat saling mencintai, menghargai, dan gotong-royong.
Dengan perkataan lain, manusia disuruh Allah berusaha dengan sekuat tenaga, dan
disuruh saling menolong, dan membantu. Di samping menjalankan ikhtiar dan usaha,
dia harus pula berdoa, memohon taufik, hidayah dan ma'unah. Ini hendaknya
dimohonkan khusus kepada Allah, karena hanya Dia yang kuasa memberinya. Sesudah
itu semua, barulah dia bertawakal kepada-Nya.
Ibadah itu sendiri pun suatu pekerjaan yang berat, sebab itu haruslah dimintakan
ma'unah dari Allah agar semua ibadah terlaksana sesuai dengan yang dimaksud oleh
DINIYAH TAKMILIYAH AL MUJAHIDIN
Jl. Rancameong RT 02 RW 05 Kel. Babakan Penghulu Kec. Cinambo Kota Bandung.