Page 8 - SURAT AL FATIHAH DAN TAFSIRNYA
P. 8
akan hilang bila diketahui bahwa peraturan dan hukum, begitu juga azab di akhirat
atau di dunia yang dibuat Allah untuk hamba-Nya yang melanggar tidaklah
berlawanan dengan sifat Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, karena
peraturan dan hukum itu rahmat dari Allah demi untuk kebaikan manusia itu sendiri.
Begitu pula azab dari Allah terhadap hamba-Nya yang melanggar peraturan dan
hukum itu sesuai dengan keadilan-Nya.
ح َ َ
َٰ
٤ نيِلٱ ِموي ِ كِلم
ِ
4. Sesudah Allah menyebutkan beberapa sifat-Nya, yaitu: Tuhan seluruh alam, Yang
Maha Pengasih, Maha Penyayang, maka diiringi-Nya dengan menyebutkan satu sifat-
Nya lagi, yaitu "menguasai hari pembalasan". Penyebutan ayat ini dimaksudkan agar
kekuasaan Allah atas alam ini tak terhenti sampai di dunia ini saja, tetapi terus
berkelanjutan sampai hari akhir.
Ada dua macam bacaan berkenaan dengan Malik. Pertama, dengan memanjangkan
ma, dan kedua dengan memendekkannya. Menurut bacaan yang pertama, Malik
artinya "Yang memiliki" (Yang empunya). Sedang menurut bacaan yang kedua,
artinya "Raja". Kedua bacaan itu benar.
Baik menurut bacaan yang pertama ataupun bacaan yang kedua, dapat dipahami dari
kata itu arti "berkuasa" dan bertindak dengan sepenuhnya. Sebab itulah
diterjemahkan dengan "Yang menguasai". "Yaum" artinya hari, tetapi yang dimaksud
di sini ialah waktu secara mutlak.
Ad-din banyak artinya, di antaranya: (1) perhitungan, (2) ganjaran, pembalasan, (3)
patuh, (4) menundukkan, dan (5) syariat, agama. Yang selaras di sini ialah dengan arti
"pembalasan". Jadi, Maliki yaumiddin maksudnya "Allah itulah yang berkuasa dan
yang dapat bertindak dengan sepenuhnya terhadap semua makhluk-Nya pada hari
pembalasan."
Sebetulnya pada hari kemudian itu banyak hal yang terjadi, yaitu Kiamat, kebangkitan,
berkumpul, perhitungan, pembalasan, tetapi pembalasan sajalah yang disebut oleh
Allah di sini, karena itulah yang terpenting. Yang lain dari itu, umpamanya kiamat,
kebangkitan dan seterusnya, merupakan pendahuluan dari pembalasan, apalagi untuk
targib dan tarhib (menggalakkan dan menakut-nakuti), penyebutan "hari
pembalasan" itu lebih tepat.
Hari Akhirat Menurut Pendapat Akal (Filsafat)
Kepercayaan tentang adanya hari akhirat, yang di hari itu akan diadakan perhitungan
terhadap perbuatan manusia pada masa hidupnya dan diadakan pembalasan yang
setimpal, adalah suatu kepercayaan yang sesuai dengan akal. Sebab itu adanya hidup
yang lain, sesudah hidup di dunia ini, bukan saja ditetapkan oleh agama, tetapi juga
ditunjukkan oleh akal.
DINIYAH TAKMILIYAH AL MUJAHIDIN
Jl. Rancameong RT 02 RW 05 Kel. Babakan Penghulu Kec. Cinambo Kota Bandung.