Page 8 - E-BOOK TIMUN MAS
P. 8
E – B O O K T I M U N M A S
"Walau lari ke ujung dunia, aku pasti dapat mengejarmu!"
teriak si raksasa.
Karena terus menerus berlari, Timun Mas mulai kelelahan. Dalam
keadaan terdesak, Timun Mas teringat akan bungkusan pemberian
sang pertapa.
Ia mengambil segenggam biji timun dalam bungkusan. Cepat ia
taburkan biji mentimun di sekitarnya. Sungguh ajaib. Mentimun
itu langsung tumbuh dengan lebat. Buahnya besar-besar. Raksasa
itu berhenti ketika melihat buah mentimun terhampar di
hadapannya.
"Ha... ha... ha... buah mentimun ini akan dapat menambah
tenagaku," kata raksasa.
Sejenak ia menatap Timun Mas yang terus berlari kencang
menjauhinya.
Hehehe... tidak mengapa bocah manis, larilah sekuat tenagamu.
Toh nanti aku akan dapat menyusulmu."
Lalu ia mencabuti timun-timun itu sekalian dengan daunnya yang
masih muda.
Dengan rakus ia segera melahap buah yang ada, sampai tak satu
pun tersisa.
Setelah kenyang, raksasa itu sejenak beristirahat. Ia tidak
begitu kuatir melihat Timun Mas berlari cepat. Secepat-
cepatnya gadis itu berlari, toh, ia akan dengan mudah bisa
menyusulnya.
Hehehe....! Sekarang tenagaku bertambah kuat ! Aku pasti dapat
menangkap gadis kecil itu!"
By JAYANING TYAS ASIH, S.Pd | 8