Page 26 - emodul sistem pencernaan manusia kelas XI
        P. 26
     25
                 1.  Mendorong  pertumbuhan,  perbaikan,  dan  pemeliharaan  struktur
                     tubuh mulai dari sel, jaringan, hingga organ.
                 2. Menyediakan energi, 1 gram protein dapat menghasilkan energi
                     4,1 kilokalori.
                 3. Menyeimbangkan cairan dalam tubuh.
                 4. Menyintesis substansi-substansi penting, misal hormon, enzim,
                     antibodi, dan kromosom.
                 5. Memacu berbagai reaksi kimia dan biologis (biokatalisator).
                 6. Berperan sebagai sistem buffer (penyangga PH) yang efektif.
                   Protein mengalami pencernaan di lambung dan usus halus. Di dalam
               lambung,  protein  dicerna  menggunakan  enzim  pepsin.  Enzim  pepsin
               aktif  pada  pH  2-3  (suasana  asam).  Enzim  pepsin  mampu  mencerna
               semua jenis protein yang berada dalam makanan meliputi 10-30% dari
               pencernaan  protein  total.  Di  dalam  lambung,  protein  masih  dalam
               bentuk  proteosa,  pepton,  dan  polipeptida.  Setelah  memasuki  usus
               halus,  protein  akan  dicerna  oleh  enzim  tripsin,  kimotripsin,  dan
               peptidase.  Enzim  tripsin  dan  kimotripsin  dapat  memecah  molekul
               protein  menjadi  peptida.  Selanjutnya,  peptidase/erepsin  akan
               memecah  peptida  menjadi  asam-asam  amino.  Asam  amino  tersebut
               akan diabsorpsi oleh dinding usus halus dan masuk ke pembuluh darah.
               Sebagian asam amino langsung digunakan oleh jaringan dan sebagian
               lain mengalami proses pelepasan gugus amin di hati.
                   Kelebihan protein tidak dapat disimpan di dalam tubuh. Apabila di
               dalam  tubuh  terjadi  kelebihan  protein,  protein  tersebut  akan
               dirombak  di  hati  menjadi  senyawa  yang  mengandung  unsur  N  dan
               Senyawa yang tidak mengandung unsur N. Senyawa yang mengandung
               unsur  N  ,  misal  NH 3  (amonia)  dan  NH 40H  (amonium  hidroksida).
               Senyawa  yang  mengandung  unsur  N  akan  disintesis  menjadi  urea.
               Pembentukan  urea  berlangsung  di  dalam  hati  karena  sel-selnya
               memproduksi enzim arginase. Urea yang dihasilkan tidak diperlukan
               oleh  tubuh  dan  akan  dikeluarkan  bersama  urine.  Sementara  itu,
               senyawa yang tidak mengandung unsur N akan mengalami sintesis ulang
               menjadi bahan baku karbohidrat dan lemak. Dengan demikian, kedua
         Sistem Pencernaan Manusia                                                        Kelas XI MIPA SMA/MA





