Page 257 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 OKTOBER 2020
P. 257

Saat ini pemerintah dan DPR sepakat untuk juga mengatur fasilitas perpajakan terkait dengan
              peningkatan  pendanaan  melalui  penghapusan  Pajak  Penghasilan  (PPh)  dividen  serta
              pengecualian objek PPh untuk dana yang dikelola oleh lembaga. Misalnya pajak terhadap Badan
              Pengelola  Keuangan  Haji  (BPKH)  serta  lembaga  sosial  dan  keagamaan  sehingga  lembaga
              pengelola  Haji  lembaga  sosial  dan  keagamaan  dibebaskan  ataupun  dikecualikan  dari  pajak
              penghasilan

              "RUU ini juga menegaskan peran pemerintah daerah dan tetapi tetap kewenangan yang ada
              dapat  dilaksanakan  sesuai  dengan  NSPK  (Norma,  Standar,  Prosedur  dan  Kriteria)  yang
              ditetapkan oleh pemerintah pusat," ucapnya.

              Melalui regulasi ini juga diatur tentang kebijakan satu peta yang dituangkan dalam kebijakan
              tata ruang. Dalam kebijakan ini menyelaraskan tata ruang darat, pesisir pulau-pulau terkecil tata
              ruang laut tata ruang kawasan, termasuk kawasan hutan.

              "Pemerintah pusat bersama pemerintah daerah akan mempercepat penetapan Rencana Detail
              Tata Ruang dalam bentuk digital," ucapnya.

              Pemerintah  mengapresiasi  fraksi  PDIP,  Golkar,  PAN,  Gerindra,  Nasdem,  PKB,  PPP  yang
              menyatakan menyetujui RUU Cipta Kerja. Pemerintah tetap memperhatikan catatan yang terkait
              dengan debirokratisasi, deregulasi, dan komunikasi tripartit.
              "Operasionalisasi dari perundang-undangan, penerbitan PP yang sesuai dengan jadwal ini semua
              menjadi catatan bagi pemerintah untuk bekerja keras untuk melaksanakan undang undang cipta
              kerja," kata Airlangga.

              Sedangkan  mengenai  penolakan  dari  FPKS  dan  Fraksi  Partai  Demokrat,  pemerintah  tetap
              memperhatikan sejumlah catatan yan diberikan oleh kedua partai tersebut. Untuk catatan dari
              Fraksi Partai Demokrat, Airlangga mengatakan Undang -undang ini yang menjadi catatan untuk
              memprioritaskan program Covid-19.
              "Proses transparansi dan mekanisme pusat dan daerah seluruhnya sudah dijawab dalam undang-
              undang ini kan proses sudah dilakukan secara transparan," ucapnya.

              Sementara itu, dalam penjelasannya, Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR RI Supratman Andi
              Agtas mengatakan, Baleg bersama Pemerintah dan DPD RI telah melaksanakan rapat sebanyak
              64 kali terdiri atas 2 kali rapat kerja, 56 kali Rapat Panja, dan 6 kali Rapat Tim Perumus/ Tim
              Penyusun (Timus/Timsin).

              "RUU  Ciptaker  hasil  pembahasan  terdiri  atas  15  bab  dan  185  pasal  yang  berarti  mengalami
              perubahan dari sebelumnya 15 bab dan 174 pasal," ujarnya.

              Negara Hadir lindungi Pekerja
              Terkait persoalan pentingnya RUU Cipta kerja merespons kondisi perekonomian akibat dampak
              Covid-19, pemerintah sudah merespons dengan Perpres 82 yaitu Komite Penanganan Covid-19
              dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Sedangkan mengenai konsepsi kewenangan pusat dan
              daerah ini, pemerintah menyatakan bahwa ini sesuai dalam bingkai Pasal 4 dan Pasal 18 Undang-
              undang  Dasar 1945 terkait dengan perlindungan dan kepastian hak bagi pekerja buruh.

              "Justru dengan undang-undang ini negara hadir dalam bentuk hubungan industrial Pancasila
              yang  mengutamakan  hubungan  tripartit  antara  pemerintah  pekerja  dengan  di  keluarkannya
              jaminan JKP atau jaminan kehilangan pekerjaan," ucapnya.






                                                           256
   252   253   254   255   256   257   258   259   260   261   262