Page 554 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 OKTOBER 2020
P. 554

"Sebanyak  72,8  persen  setuju  dilakukan  reshuffle  kabinet  terhadap  menteri-menteri  yang
              kinerjanya buruk, hanya 22,3 persen yang tidak setuju, dan 4,9 persen tidak tahu/tidak jawab,"
              kata Direktur Eksekutif Voxpopuli Research Center Dika Moehamad, seperti dilansir dari  Antara
              , Senin (10/5/2020).

              Survei yang dilakukan melalui telepon dengan mengambil 1.200 responden, dan dengan margin
              of error sebesar +-2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen ini, juga memuat beberapa
              pembantu Presiden  Jokowi  yang dinilai tak bekerja baik.

              Setidaknya  ada  sembilan  menteri  yang  dipandang  publik  kinerjanya  paling  buruk  dengan
              penilaian di bawah 1 persen.

              "Termasuk di antara sembilan menteri dengan kinerja terburuk adalah Menteri Pendidikan dan
              Kebudayaan Nadiem Makarim (0,9 persen), Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo (0,7
              persen), dan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto (0,1 persen)," jelas Dika.

              Menteri-menteri Presiden  Jokowi  lain yang dinilai buruk adalah Menteri Agama Fachrul Razi (0,8
              persen), Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki (0,5 persen), Menteri Pariwisata Wishnutama
              (0,4 persen), dan Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziah (0,3 persen).

              Berikutnya,  Menteri  Sosial  Juliani  P.  Batubara  (0,3  persen)  dan  Menteri  Pemberdayaan
              Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati (0,2 persen).

              Selebihnya masih ada sejumlah nama lain yang hanya dinilai 0,1 persen dan tidak tahu/tidak
              menjawab 3,0 persen.

              "Sebaliknya,  sejumlah  menteri  dinilai  berkinerja  terbaik,  yaitu  Menteri  Keuangan  Sri  Mulyani
              (25,3 persen), Menteri BUMN Erick Thohir (18,8 persen), dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno
              (13,0 persen)," kata Dika.
              Sementara itu, Hasil survei Voxpopuli Research Center menyebutkan tingkat kepuasan publik
              kepada Presiden Jokowi masih cukup tinggi di tengah ancaman pandemi Covid-19.

              "Selama setahun periode kedua Jokowi, kepuasan publik terhadap kepemimpinan Presiden masih
              menjulang tinggi hingga mencapai 64,7 persen," kata Dika.

              Menurut Dika, kebijakan yang diambil Presiden untuk menangani Covid-19 masih menjadi opsi
              terbaik.  Sebagai  catatan,  Presiden  telah  menerapkan  sejumlah  langkah,  seperti  pembatasan
              sosial berskala besar (PSBB), pemberian bansos, hingga pembukaan kegiatan ekonomi secara
              bertahap. Meski demikian, lanjut dia, masih ada sebanyak 30,6 persen yang menyatakan tidak
              puas.

              "Masih terus naiknya kurva penambahan kasus positif hingga kesulitan ekonomi akibat dampak
              PSBB menjadi titik kelemahan Presiden Jokowi," katanya. Sementara, sisanya 4,7 persen tidak
              tahu atau tidak menjawab.

















                                                           553
   549   550   551   552   553   554   555   556   557   558   559